Liputan6.com, Jakarta - Besaran Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) 2016 DKI Jakarta turun 6,34 persen menjadi Rp 62,91 triliun. Perubahan ini sudah diketok oleh DPRD DKI Jakarta pada sidang paripurna pengesahan APBDP 2016.
Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjamin penurunan ini tidak akan menghambat jalannya program unggulan DKI. Walaupun, hal ini memaksa pemprov untuk melakukan penghematan.
Baca Juga
Salah satu penghematan yang akan dilakukan Pemprov DKI Jakarta yakni mengurangi pembelian tanah.
Advertisement
"Enggak (akan terkendala). Kita cuma kurangi beli tanah saja. Termasuk, kebetulan, banyak kontraktor yang menang lelang perumahan itu banyak yang enggak bener. Kita batalkan saja," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (12/10/2016).
Ahok menjelaskan penurunan APBDP 2016 dikarenakan sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) DKI Jakarta yang turun.
"Salah satunya dari silpa. Dulu kita perkirakan silpa akan Rp 8 triliun. Tapi setelah kita ganti pejabat itu ternyata lebih cepet. Silpanya hanya Rp 3-4 triliun lebih kalau enggak salah, sehingga berarti kan duitnya kurang. Duit kurang, baru kita sesuaikan," ujar Ahok.
Sebelumnya, APBD DKI Jakarta pada 2016 disetujui sebesar Rp 67,16 triliun. Pada APBDP 2016, ada penurunan sebesar 6,34 persen atau setara Rp 4,25 triliun dari APBD DKI 2016.