Korban Gusuran Bukit Duri Gelar Pesta Rakyat di Lokasi Gusuran

Liputan6.com, Jakarta - Warga korban normalisasi Kali Ciliwung di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, mengadakan pesta rakyat dengan sejumlah kesenian yang bertajuk 'Cahaya Tanah Gusuran'. Mereka membangun panggung di lokasi bekas bongkaran pemukiman Bukit Duri RT 06 RW 12.

Sang inisiator acara tersebut, Sandyawan Sumardi mengatakan acara itu tercetus pada 28 September 2016, setelah penggusuran terjadi.

Pada lokasi yang diratakan, sebelumnya berdiri Sanggar Ciliwung Merdeka yang merupakan rumah bersama para warga dan seniman. Sesaat setelah bangunan itu digusur, banyak warga yang juga korban gusuran di wilayah lain, budayawan, dan seniman mendatangi lokasi tersebut.

"Mengapa kita tidak menyalakan kembali cahaya semangat kehidupan untuk menemani komunitas dan warga yang juga terkena gusur? Inilah kami yang ingin menyalakan kembali semangat warga," tutur Sandyawan di lokasi, Jakarta, Sabtu (15/10/2016).

Sandy juga mengatakan, acara itu tidak bersifat politik atau sponsor dari partai politik tertentu jelang Pilkada DKI 2017. Sumber dananya pun diperoleh dari sumbangan para warga, serta relawan yang simpati akan nasib warga Bukit Duri.

"Ini semata-mata politik kemanusiaan yang independen, nonpartisan, nonsektarian, dan semata-mata berjuang hanya untuk rakyat," tegas Sandy.

"Kita mencoba membangkitkan semangat para rakyat kecil yang menjadi korban gusuran," lanjut dia.

Selain warga Bukit Duri, ada pula sejumlah korban gusuran yang terjadi di wilayah Bandung. Mereka bermaksud ikut menyampaikan aksi solidaritas kepada seluruh korban relokasi yang ada.

Acara yang digelar sehari ini terdapat beberapa agenda, di antaranya Pasar Rakyat, Pojok Curhat, Arena Anak, Layar Tancap, Pojok Konseling hingga Panggung Kesenian dan Hiburan. Ada sekitar 400 orang yang akan berkumpul dan meramaikan acara di atas tanah gusuran itu.

Turut hadir pula Ketua Rekor MURI Jaya Suprana yang membaur dengan para warga Bukit Duri.