Liputan6.com, Lampung- Taman Nasional Way Kambas di Lampung menjadi tempat bermukim hewan liar dan hewan yang dilindungi. Lokasinya yang berbatasan dengan sejumlah desa menyebabkan sejumlah hewan liar yang bermigrasi kerap melintas di desa-desa itu.
Kunjungan hewan liar ini, termasuk gajah liar, cukup menimbulkan gangguan serius bagi warga desa. Sebab aksinya yang kerap merusak perkebunan milik warga.
Seperti yang terjadi di Desa Brajaharjosari, desa penyangga Taman Nasional Way Kambas. Ketika malam tiba, para pemuda di desa ini mencoba mengamankan desa dari serangan sekelompok hewan liar dari hutan Way Kambas.
Advertisement
Penjagaan ketat terhadap desa ini bermula dari rombongan binatang liar yang kerap masuk desa dan merusak sekelilingnya. Kebun sawit milik warga rusak akibat serangan monster berbelalai ini.
Untuk menghindari kerugian lebih besar terjadi, warga pun membuat parit kecil mengelilingi perkebunan.
Meski hewan liar, keberadaan gajah yang termasuk hewan dilindungi sedapat mungkin tidak bertabrakan ataupun berkonflik dengan manusia.
Keberadaan patroli gajah untuk menghalau gajah liar perlu mendapatkan bantuan penuh dari pemerintah. Hal ini agar upaya melindungi keberadaan gajah liar dapat dimaksimalkan.
Selain itu, risiko kerusakan yang ditimbulkan akibat perlintasan gajah liar di sekitar pemukiman juga dapat dihindari.
Bagaimana mengatasi serbuan gajah-gajah liar ini agar tak masuk ke pemukiman warga? Simak kisah selengkapnya dalam Sigi SCTV edisi Sabtu (15/10/2016) di bawah ini: