Sukses

Top 3: Ali Sadikin, Sosok Keras Kepala Pilihan Bung Karno

Siapa yang tahu, sebenarnya Bang Ali, sapaan Ali Sadikin, tak pernah berhasrat menjadi gubernur.

Liputan6.com, Jakarta - Ketegasan dan keberaniannya dalam memimpin ibu kota negara begitu dikenang hingga saat ini.

Ali Sadikin, Gubernur DKI Jakarta periode 1966 hingga Juli 1977 itu dikenang karena punya program penataan kampung, memperbaiki transportasi umum, membangun Taman Ismail Marzuki, sampai memfasilitasi layanan bantuan hukum untuk kalangan miskin.

Namun, siapa yang tahu, sebenarnya Bang Ali, sapaan Ali Sadikin, tak pernah berhasrat menjadi gubernur.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menampik kabar yang menyatakan Mabes Polri akan meminta keterangan kepada tokoh pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais.

Tito menegaskan,kabar pemeriksaan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) itu hoax.

Berita lainnya, Presiden Joko Widodo akan menindak tegas pelaku pungutan liar (pungli) di instansi pemerintahan. Meskipun nilai nominal pungli itu jumlahnya kecil. Sebab praktik pungli sudah sangat meresahkan masyarakat.

Tiga berita berikut merupakan beberapa berita yang paling banyak diminati oleh para pembaca Liputan6.com sepanjang Minggu, 16 oktober 2016 hingga Senin pagi ini.

Berikut rangkaian tiga berita terpopuler yang dalam Top 3 News:

1.Cerita Bung Karno Mencari Gubernur Jakarta yang Keras Kepala

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin (blogspot.com)

Siapa mantan gubernur DKI terus dikenang? Kaum tua dan para akademisi hampir pasti menyebut satu nama: Ali Sadikin.

Bang Ali menjadi orang nomor satu di Jakarta pada April 1966 sampai Juli 1977. Ia dikenang karena punya program penataan kampung, memperbaiki transportasi umum, membangun Taman Ismail Marzuki, sampai memfasilitasi layanan bantuan hukum untuk kalangan miskin.

Sejatinya, Ali tak pernah berhasrat menjadi gubernur. Pada suatu hari di April 1966, Sukarno memanggil Ali ke Istana Merdeka, Jakarta.

"Ali, aku angkat kamu jadi Gubernur Jakarta. Sedia?" ujar Sukarno setelah Ali tiba.

"Apa ini perintah?"

Sukarno terdiam sejenak. Lalu ia menjawab seraya tersenyum lebar, "Ya."

Ali menyatakan bersedia. Tapi, di benaknya muncul pertanyaan: mengapa saya? Ketika itu, Ali menjadi Deputi Menteri Urusan Ekuin. Menterinya adalah Sri Sultan Hamengkubowono IX.

Selanjutnya..

2. Kapolri: Tidak Benar Saya Perintahkan Pak Amien Rais Diperiksa

Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat melakukan Rapat Kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (31/8). Rapat tersebut membahas  revisi Undang-undang Terorisme. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menampik kabar yang menyatakan Mabes Polri akan meminta keterangan kepada tokoh pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais. Kabar pemeriksaan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) itu hoax.

"Saya melihat ada beberapa berita hoax untuk menyudutkan saya akhir-akhir ini. Seperti slide isi arahan saya yang tidak benar dan tidak jelas sumbernya. Juga seolah-olah ada perintah saya untuk memeriksa Pak Amien Rais, padahal tidak ada perintah saya. Terutama terkait masalah Gubernur Ahok," tegas Tito dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, di Jakarta, Minggu (16/102016).

Ia menjelaskan, hubungannya dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada 2015 hanya sebatas profesional. Karena memang saat ini, Tito sedang menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.

Selanjutnya..

3. Jokowi: Pungli Lebih Kecil pun Tetap Akan Saya Tangani

Presiden Jokowi di Solo, Minggu (16/10/2016). (Fajar Abrori/Liputan6.com)

Presiden Joko Widodo akan menindak tegas pelaku pungutuan liar (pungli) di instansi pemerintahan. Meskipun nilai nominal pungli itu jumlahnya kecil. Sebab, menurut dia, praktik pungli sudah sangat meresahkan masyarakat.

Presiden yang akrab disapa Jokowi itu mengatakan pihaknya akan merespons serta menindaklanjuti adanya aduan dari masyarakat terkait praktik pungli di instansi pemerintahan.

"Soal praktik pungli itu bukan hanya jumlah nominalnya saja," kata dia dalam acara penyerahan sertifkat tanah Program Strategis Nasional 2016 di Lapangan Kota Barat Solo, Minggu (16/10/2 016).

Selanjutnya..