Sukses

Mitos Sungai Citamiang Bogor, Bisa Sembuhkan Berbagai Penyakit

Ada waktu tertentu jika akan berendam di sungai tersebut, yaitu dilakukan sebelum matahari terbit atau setelah salat subuh.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah sungai di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sejak puluhan tahun lalu ramai dikunjungi warga dari berbagai daerah. Sungai yang bermuara ke Ciliwung itu diyakini dapat mengobati segala macam penyakit. 

Sekilas tidak ada yang terlihat berbeda dengan sungai yang ada di kawasan wisata Puncak, di mana airnya bersumber dari atas gunung dan bermuara ke Sungai Ciliwung.

Namun bagi masyarakat sekitar, Sungai Citamiang dianggap sakral dan berkhasiat untuk menyembuhkan segala macam penyakit. 

Tak hanya penduduk setempat, orang-orang dari luar Bogor pun sering datang ke sungai ini untuk berendam.

"Sejak tahun 70-an sungai ini sudah ramai didatangi penduduk setempat maupun dari beberapa daerah untuk berendam," ujar Teguh Mulyana, warga sekitar.

Sungai Citamiang, kata Teguh, bisa menyembuhkan penyakit, semisal penyumbatan sirkulasi darah, stres hingga penyakit yang berhubungan dengan supranatural.

"Cukup berendam badan di sana seminggu dua kali," ujar pria yang akrab disapa Bowie ini.

Namun ada waktu tertentu jika akan berendam di sungai tersebut, yaitu dilakukan sebelum matahari terbit atau setelah salat subuh.

"Tidak ada bacaan mantra. Cuma kalau penyakitnya parah syaratnya harus bawa sepasang kelinci lalu dilepaskan di sekitar sungai," terang Bowie.

Biasanya, sungai yang dikeliling pohon pinus ini ramai dikunjungi pada bulan maulud atau Rajab dan berendam selama 10-15 menit di sungai itu.

"Setiap yang datang kesini, identitasnya minta dirahasiakan. Entah alasannya apa," ujar dia.

Tempat yang biasa digunakan untuk berendam berada di lokasi Bumi Perkemahan Citamiang, Kampung Pondok Rawa, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Aliran sungai Citamiang sendiri berasal dari Telaga Saat dan Telaga Cibulao yang berada di kawasan Perlindungan Setempat (KPS) Sempadan Situ Mata Air Petak 19, milik Perum Perhutani.

Video Terkini