Liputan6.com, Jakarta - Penyerang polisi di Cikokol, Tangerang, AS, mengaku tinggal bersama kakaknya selama berada di rantau. Sang kakak merupakan anggota Polres Metro Tangerang.
Hal tersebut diungkapkan SA pada sebuah video yang diterima Liputan6.com, saat diinterogasi polisi.
Baca Juga
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono, membenarkan pengakuan pelaku tersebut.
Advertisement
SAÂ adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Kakak pertamanya bertugas di Reserse Narkoba Polres Metro Tangerang dan kakak keduanya berdinas di Satuan Lalu Lintas Polres Metro Tangerang.
"Iya benar dia anak bungsu, dua kakaknya anggota polisi," ujar Awi saat dihubungi dari Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (20/10/2016).
Namun, dia menambahkan, sudah beberapa lama ini SA tak lagi tinggal bersama kedua orang kakaknya.
"SA kini tinggal sendiri di Lebak Wangi RT/RW 03/04 Kelurahan Sepatan, Tangerang," ujar Awi.
Kini, SA telah meninggal dunia. Dia meninggal saat dipindahkan dari Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang Kota ke Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.
Polisi mengatakan, SA kehabisan darah akibat luka tembak. Namun, dalam video yang beredar, polisi masih menginterogasi SA walau ia sudah merintih kesakitan dan mulai kehilangan kesadaran.
"Itu akibat luka dua tembakan di kaki dan satu yang mengenai perut," ujar Awi.
SA ditembak polisi setelah ia menyerang beberapa orang polisi pada Kamis (20/10/2016) pagi. Belum jelas motif pelaku, tapi dari video penyerangan yang beredar SA memburu seorang polisi dan mengayunkan pisau ke arahnya. Polisi itu pun terkapar.
Lalu, SA mengangkat dan mengacungkan goloknya ke arah polisi yang lain. Dalam video itu juga terdengar empat kali bunyi letusan senjata api.