Liputan6.com, Jakarta - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan mengapresiasi kinerja dua tahun pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Dia menyebut, kepercayaan masyarakat sedang tinggi ke pemerintahan Jokowi-JK. Indikasinya, kebijakan tax amnesty berhasil memasukkan Rp 86,4 triliun ke kas negara.
Dia juga mengapresiasi kemampuan Jokowi mengatasi kegaduhan politik yang terjadi pada tahun pertama pemerintahan. Jokowi, lanjut dia, berhasil mengkonsolidasi kekuatan politik sehingga bisa berjalan bersama pemerintah untuk membangun negeri.
"Sehingga, pemerintah dan parlemen sekarang relatif kompak. Ini modal besar," kata Zulkifli yang baru tiba dari kunjungan kerja ke Ottawa, Kanada, Jumat 21 Oktober 2016.
Advertisement
Pada momentum ini, dia meminta pemerintah dan masyarakat memanfaatkannya untuk mengembangkan investasi demi memajukan perekonomian. Sebab, dia menilai kinerja Jokowi-JK dalam percepatan pembangunan infrastruktur memiliki peran penting dalam menjaga pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, Zulkifli mengingatkan, pemerintah masih memiliki banyak pekerjaan rumah. Terutama terkait, mengenai kesenjangan antara si kaya dan miskin.
"Oleh karena itu, aspek pemerataan, membangun partisipasi luas seluruh Indonesia, agar tujuan demokrasi politik sejalan dengan demokrasi ekonomi, pada akhirnya menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia," kata lelaki yang menjabat Ketua Umum PAN itu.
Namun, Zulkifli mengkritik soal rendahnya wawasan kebangsaan di Indonesia. Ia mengingatkan tugas itu bukan hanya tanggung jawab MPR, melainkan juga pemerintah.
"Saya sudah mengusulkan agar sosialisasi empat konsensus berbangsa dan bernegara itu tidak hanya MPR, tapi juga presiden, menteri, gubernur, hingga bupati," ucap Zulkifli.