Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mendatangi Bareskrim Polri terkait laporan dugaan penistaan agama. Ahok mengatakan, kedatangannya ke Bareskrim atas inisiatif sendiri.
"Saya datang supaya klarifikasi, karena kepolisian lagi dilaporin, penyelidikan biar punya bahan. Saya datang (inisiatif) sendiri," ujar Ahok di Gedung Bareskrim, Jakarta Pusat, Senin (24/10/2016).
Baca Juga
Menurut Ahok, dia perlu mengklarifikasi tuduhan penistaan agama yang ditujukan padanya. Ahok menegaskan tidak ada niat menghina ulama, apalagi menghina Alquran.
Advertisement
"Tuduhan macam-macam, saya klarifikasi tidak benar saya menyinggung ulama. Saya juga tidak mungkin menista Alquran karena saya percaya, tentu percaya sama kitab sucinya," ucap Ahok.
Menurut Ahok, sebagai politikus, menghina suatu umat hanya akan menghilangkan dukungan warga padanya. Oleh karena itu dia perlu mengklarifikasi.
"Apalagi saya politisi, mau nyalon calon gubernur, kalau saya menghina umat Islam, menghina Alquran, mana mungkin saya dapat suara kan. Makanya itu saya kira perlu klarifikasi," ucap dia.
"Yang pasti tidak ada niat saya menyinggung apapun, apalagi menghina ulama. Enggak ada sama sekali. Saya kira di video semua jelas, gak ada singgung ulama," tegas Ahok.
Ahok meminta maaf apabila perkataannya mengutip ayat Alquran melukai umat muslim.
"Saya juga sampaikan bahwa ketidaknyamanan ini, saya mohon maaf kalau ada yang tersinggung. Tapi tidak ada niat saya untuk menista agama, menghina Alquran apalagi menghina umat muslim, apalagi ulama. Karena teman saya banyak ustaz, ada beberapa yang terkenal. Jadi tidak ada niat sama sekali," Ahok menandaskan.
Â