Liputan6.com, Jakarta - Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengaku belum pernah mendengar informasi bahwa dirinya disebut-sebut akan menjadi Kepala Staf Kepresidenan.
Menurut Ruhut Sitompul, keputusannya mundur dari anggota DPR tidak memiliki maksud untuk mendapatkan jabatan di pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, melainkan murni mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang.
"Aku enggak pernah denger itu (jadi Kepala Staf Kepresidenan/KSP). Aku meninggalkan jabatan aku di DPR, karena aku mau total bantu yang namanya Ahok-Djarot, tidak ada udang di balik batu," ucap Ruhut di Jakarta, Selasa (25/10/2016).
Anggota Komisi III DPR ini pun hanya mampu mengamini saja jika memang dirinya yang akan menjadi Kepala Staf Kepresidenan.
Advertisement
Baca Juga
"Jadi kalau orang bilang gua udah ditawarin jadi KSP aku enggak denger itu, tapi rame di dunia maya di mana-mana, aku hanya bisa mengamini," ujar dia.
Mantan juru bicara Partai Demokrat ini menegaskan dirinya menginginkan Jakarta harus dipimpin oleh pasangan Ahok-Djarot yang bisa membuat Ibu Kota menjadi bersih dan hebat.
"Tapi aku dengan hati yang bersih mau Jakarta ini hebat, Jakarta ini maju, hanya figur Ahok-lah sama Djarot-lah yang bisa melanjutkan apa yang dicita-cita kan Presiden ke-7 (RI) Pak Jokowi. Jadi aku melepas jabatan di DPR bukan udang di balik batu," Ruhut menegaskan.
Informasi Ruhut setelah keluar dari Demokrat akan masuk Istana saat ini beredar di internal Komisi III DPR. Informasi ini beredar setelah Ruhut menyatakan akan mundur dari anggota DPR setelah masa reses berakhir.
Ruhut Sitompul sendiri menyatakan ingin mundur dari anggota dewan agar lebih fokus menjadi tim kampanye bagi pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.