Liputan6.com, Kuta: Manajemen Anand Ashram Foundation membantah keras adanya pelecehan seksual yang dilakukan Anand Khrisna terhadap sejumlah perempuan saat bermeditasi. Demikian disampaikan Direktur Anand Ashram Foundation, Maya Safira Muchtar, dalam jumpa pers di Kuta, Bali, Sabtu (13/2).
Menurut Maya, perempuan yang melapor ke Komisi Nasional Perempuan adalah bekas murid sekaligus staf Anand Foundation yang telah diberhentikan karena berbuat salah. Namun, Maya belum jelas apakah laporan itu berhubungan dengan pemecatan terhadap sang pelapor.
Sebelumnya, Juru Bicara Anand Khrisna Center, Wayan Sayoga juga membantah spiritualis lintas agama itu melecehkan perempuan secara seksual saat bermeditasi. Ia juga menampik tudingan yang mengatakan di tempat berpraktiknya Anand Khrisna menyediakan tempat khusus untuk menjalankan ritual tertutup sehingga leluasa melakukan pelecehan [baca: Juru Bicara Anand Khrisna Bantah Tudingan Pelecehan].
Anand Khrisna diadukan sejumlah perempuan ke Komisi Nasional Perempuan di Jakarta, Jumlah silam. Dua dari tujuh korban mengaku dilecehkan serta diperlakukan tak sepatutnya oleh Anand. Modusnya dengan semacam metode terapi cuci otak hingga saat melakukan ritual itu korban tak sadar dilecehkan [baca: Anand Krishna Dituduh Lecehkan Sejumlah Perempuan].
Menyusul pemberitaan itu, padekan Anand Khrisna Center di Kuta tidak diramaikan para murid peserta meditasi. Tak hanya itu, Anand yang dikenal juga sebagai budayawan dan penulis hingga kini belum ditemui.(BOG)
Menurut Maya, perempuan yang melapor ke Komisi Nasional Perempuan adalah bekas murid sekaligus staf Anand Foundation yang telah diberhentikan karena berbuat salah. Namun, Maya belum jelas apakah laporan itu berhubungan dengan pemecatan terhadap sang pelapor.
Sebelumnya, Juru Bicara Anand Khrisna Center, Wayan Sayoga juga membantah spiritualis lintas agama itu melecehkan perempuan secara seksual saat bermeditasi. Ia juga menampik tudingan yang mengatakan di tempat berpraktiknya Anand Khrisna menyediakan tempat khusus untuk menjalankan ritual tertutup sehingga leluasa melakukan pelecehan [baca: Juru Bicara Anand Khrisna Bantah Tudingan Pelecehan].
Anand Khrisna diadukan sejumlah perempuan ke Komisi Nasional Perempuan di Jakarta, Jumlah silam. Dua dari tujuh korban mengaku dilecehkan serta diperlakukan tak sepatutnya oleh Anand. Modusnya dengan semacam metode terapi cuci otak hingga saat melakukan ritual itu korban tak sadar dilecehkan [baca: Anand Krishna Dituduh Lecehkan Sejumlah Perempuan].
Menyusul pemberitaan itu, padekan Anand Khrisna Center di Kuta tidak diramaikan para murid peserta meditasi. Tak hanya itu, Anand yang dikenal juga sebagai budayawan dan penulis hingga kini belum ditemui.(BOG)