Liputan6.com, Jakarta - Istana Kepresidenan, Jakarta akan menggelar pagelaran seni budaya dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda. Berbagai pertunjukan akan ditampilkan di halaman Istana Merdeka.
Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah Djumala mengatakan, acara yang akan berlangsung pukul 19.30-33.00 WIB itu bertujuan untuk kembali mendekatkan masyarakat dengan Istana. Momen ini juga dianggap tepat agar mengingatkan komitmen bangsa terutama bagi generasi muda.
Baca Juga
"Kenapa dalam bentuk seni budaya? Bapak Presiden Jokowi dulu pernah bilang bahwa Istana itu bukan hanya institusi politik, institusi kenegaraan, institusi administrasi pemerintahan semata. Lebih dari pada itu adalah tempat berkembangnya kebudayaan Indonesia dan pada gilirannya tempat berkembangnya peradaban Indonesia," jelas Djumala saat dikonfirmasi, Jakarta, Jumat (28/10/2016).
Advertisement
"Coba deh orang melihat satu negara itu ya melihat kerajaannya, istana raja. Orang melihat Amerika, pasti mau ke gedung putih. Begitu juga Indonesia. Jadi bagaimana membangun ruang budaya bagi publik di lingkungan istana. Ini cita-cita Pak Jokowi," imbuh dia.
Sumpah Pemuda dinilai sebagai awal sejarah persatuan bangsa. Deklarasi politik generasi muda saat itu melahirkan Bhineka Tunggal Ika.
Perayaan dengan menampilkan berbagai seni budaya akan mengingatkan kembali Indonesia terdiri dari berbagai suku dari Sabang sampai Merauke. Semua itu akan dikemas dalam suguhan seni budaya.
"Ini mengingatkan kita yang menonton, apalagi generasi muda bahwa kita ini memang beragam. Pada titik, pada konteks itulah kita menyadari bahwa kita beragam dan mestinya kita menghargai keberagaman ini. Mestinya kita rayakan keberagaman ini," ucap Djumala
Sedikitnya, 4.131 undangan disebar. 11 tarian daerah akan mewakili seluruh budaya di Indonesia. 3 Panggung telah disiapkan sebagai lambang 3 pilar negara.
"Nah, pelatarannya adalah bangsa, orang nari di situ, orang nyanyi di situ. Jadi di bawah pelataran yang bersifat tiga pilar tadi itu. Jadi keragaman ini ditopang oleh pilar-pilar kesatuan Indonesia," jelas Djumala.