Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyambangi Markas Polda Metro Jaya untuk melakukan rapat koordinasi.
Tepat pukul 18.30 WIB dengan pengawalan ketat bersenjata, Kapolri tiba di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (29/10/2016).
Di teras Main Hall, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan menyambut langsung kedatangan pucuk pimpinan tertinggi Polri yang juga mantan pimpinan kepolisian wilayah DKI Jakarta alias pendahulunya.
Advertisement
Wartawan yang berjaga untuk mengkonfirmasi terkait isu dari rapat yang dibahas, diminta oleh petugas Provos Polda Metro Jaya untuk tidak mendekat.
Hingga saat ini pertemuan masih berlangsung dan belum diketahui pasti apa yang dibahas dan apa hasil pertemuannya.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Brigjen Pol Agus Rianto telah mengkonfirmasi terkait surat edaran yang diterbitkan oleh Korps Brimob. Menurut dia, penerbitan surat tersebut hanya berlaku pada kesatuan Korps Brimob, dan tidak berlaku pada keseluruhan anggota Polri.
"Itu untuk internal Brimob dalam rangka kesiapan personel jika sewaktu-waktu diperlukan. Siaga hanya untuk kesiapan Brimob saja. Bukan untuk Polri keseluruhan atau situasi secara umum. Hanya untuk memudahkan dalam kesiapan personel Brimob saja," ujar Agus, Sabtu (29/10/2016).
Korps Brigade Mobil atau Brimob menerbitkan surat edaran yang isinya menyatakan diberlakukannya Siaga 1 untuk seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), per Jumat 28 Oktober 2016 kemarin.
Surat nota dinas dengan nomor B/ND/-35/X/2016/Korbrimob ditandatangani langsung oleh Wakil Komandan Korps Brigjend Pol Revandoko.
Dalam surat tersebut tercantum pemberlakuan siaga 1 dilakukan dalam rangka antisipasi gangguan Keamanan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di seluruh wilayah Indonesia.
Jakarta sendiri akan kembali digoyang demontrasi besar pada 4 November mendatang. Massa dari Front Pembela Islam dan sejumlah ormas Islam lainnya akan berdemo meminta pengusutan kasus dugaan penistaan agama Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.