Liputan6.com, Jakarta - Demonstrasi besar-besaran dikabarkan akan terjadi di Jakarta pada Jumat 4 November 2016. Ribuan massa dari sejumlah ormas keagamaan ini berencana menggelar unjuk rasa untuk mendorong pengusutan dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat menjadi Gubernur DKI.
Jajaran kepolisian pun bereaksi terkait isu tersebut. Polri telah menyiagakan ribuan personelnya untuk menjaga keamanan Ibu Kota, saat demo 4 November nanti berlangsung. Tak hanya itu, Polri juga telah berkoordinasi dan meminta bantuan TNI.
Menanggapi hal tersebut, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, TNI akan selalu menjadi yang terdepan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal itu, kata dia, juga telah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai panglima tertinggi dalam HUT ke-70 TNI 2015 lalu.
Baca Juga
"Jadi begini, TNI akan mengerahkan apa pun juga untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta menjaga kebhinnekaan," ucap Gatot di sela pertemuan dengan warga di Mako Grup I Kopassus, Serang, Banten, Minggu (30/10/2016).
Terkait rencana aksi besar-besaran di Ibu Kota pada Jumat mendatang, Gatot mengimbau agar masyarakat bisa menahan diri. Dia meminta agar masyarakat menghormati proses penyelidikan yang tengah dilakukan oleh Polri terhadap Ahok.
"Kita adalah negara hukum, berasaskan Pancasila, siapa yang bersalah serahkan kepada penegak hukum, Polri, tunggu hasilnya. Jangan semau-maunya sendiri, apa pun ya, karena ada prosesnya," dia menegaskan.
Kendati begitu, jenderal bintang empat itu menegaskan, pihaknya telah menyiapkan seluruh pasukannya untuk menjaga keamanan negara, terutama di Ibu Kota. TNI akan membantu Polri untuk menjaga keamanan agar demonstrasi 4 November nanti berjalan aman dan damai.
Advertisement
"Saya sampaikan bahwa TNI all out, semua kekuatan saya siapkan, termasuk saya. (Terkait status Siaga I) TNI itu setiap saat, selama 24 jam," Jenderal Gatot Nurmantyo memungkasi.