Liputan6.com, Serang - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menggelar pertemuan dengan ribuan prajurit dan masyarakat umum di Markas Komando Grup I Kopassus, Serang, Banten, Minggu (30/10/2016). Acara tersebut digelar untuk mempererat hubungan tentara dengan rakyat.
Acara tersebut juga dimeriahkan dengan konser musik penyanyi legendaris Iwan Fals. Acara diawali dengan ramah tamah dan makan nasi bungkus bersama yang dipimpin langsung oleh Jenderal Gatot.
Tampak puluhan ribu massa dari prajurit, ormas Oi, dan masyarakat umum duduk berbaris di Lapangan Baladika, Grup I Kopassus, Serang. Mereka makan bersama Jenderal Gatot, Iwan Fals, dan sejumlah tokoh masyarakat Banten.
Di tengah-tengah konser musik berlangsung, Gatot menaiki panggung bersama sejumlah jenderal lainnya. Jenderal bintang empat itu kemudian menyapa prajurit dan masyarakat. Sejurus kemudian, ia bersama Iwan Fals menyanyikan lagu berjudul "Buku Ini Aku Pinjam".
"Biar tahu, biar rasa, tak beda jenderal dan prada," ucap Gatot menyanyikan lagu Iwan Fals yang sudah diubah sedikit liriknya.
Advertisement
Baca Juga
Gatot tak sendiri. Ia didampingi dua jenderal bintang empat lainnya, yakni Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Mulyono dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksmana Ade Supandi. Trio jenderal itu pun berduet dengan musisi legendaris Iwan Fals.
Setelah itu, Gatot kemudian menyampaikan pernyataan terkait kondisi terkini bangsa Indonesia, terutama jelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2017. Berikut poin lengkap pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo:
1. TNI selalu memegang teguh amanat Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. Selalu setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dan selalu membela ideologi negara, Pancasila. Sebagai Bhayangkari Negara dan Bangsa Indonesia
2. Presiden sebagai panglima tertinggi TNI telah memberikan amanat kepada TNI, pada HUT TNI Ke-70, pada tanggal 5 Oktober 2015 agar TNI meneguhkan jati diri sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional, dan tentara profesional.
3. Presiden sebagai panglima TNI telah memerintahkan TNI menempatkan diri sebagai perekat kemajemukan dan menjaga persatuan Indonesia.
4. Sebagai tentara nasional, TNI tidak boleh tersekat-sekat dalam kotak suku, agama, dan golongan. TNI adalah satu, yakni tentara nasional yang bisa berdiri tegak di atas semua golongan, mengatasi kepentingan pribadi dan kelompok, yang mempersatukan ras, suku, dan agama dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan.
5. Presiden memerintahkan agar TNI terus menjaga ke-bhinnekatunggalika-an. Karena hanya dengan itu, Indonesia bisa menjadi bangsa majemuk, yang kuat, dan solid
6. Panglima tertinggi TNI juga menekankan bahwa TNI harus berada dalam garda terdepan dalam mengelola dan menjaga Bhinneka Tunggal Ika.
7. Untuk itu, sebagai alat negara, TNI tidak akan mentolerir gerakan-gerakan yang ingin memecah belah bangsa, mengadu domba bangsa dengan provokasi dan politisasi SARA.
8. TNI akan menjadi garda terdepan untuk menghadapi setiap kekuatan yang ingin mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.
9 Anak-anakku prajurit TNI di mana pun bertugas, tegakkan kesatuan komando dan jangan ragu bertindak untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI. Para Panglima dan komandan, titip prajuritmu. Mereka adalah anak-anakku. Pimpin mereka dengan segenap hati dan pikiranmu.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT membimbing, melindungi dan memberi mukjizat setiap langkah pengabdian terbaik kita untuk NKRI yang sangat kita cintai. Selamat bertugas dan berjuang. Komando!