Liputan6.com, Banjarbaru - Rencana demonstrasi di Jakarta pada 4 November 2016 mendatang membuat Korps Brigade Mobil (Brimob) bersiaga. Bahkan, Brimob dari berbagai daerah dikirim ke Ibu Kota Jakarta. Tak terkecuali dari Kalimantan Selatan (Kalsel).
"Sebanyak 100 personel Brimobda atau satu satuan setingkat kompi sudah diberangkatkan, Sabtu (29/10) malam," ujar Dansat Brimobda Kalsel Kombes Puji Santosa di Banjarbaru, Minggu, 30 Oktober 2016.
Menurut Puji yang didampingi Kasi Operasi AKP Wahyu Ismoyo, seluruh personel yang berasal dari unsur anti huru-hara akan bergabung di bawah kendali Kapolda Metro Jaya sebagai penanggung jawab.
Advertisement
Dia menjelaskan, personel dibekali beberapa peralatan pendukung seperti tameng dan tabung gas air mata untuk menghalau demonstran jika bertindak anarkis pada unjuk rasa tersebut.
"Personel Brimobda berada di Bawah Kendali Operasi (BKO) Kapolda Metro Jaya dan penempatan mereka direncanakan di Simpang Harmoni Jakarta Pusat," ucap Kasi Ops Wahyu Ismoyo.
Dia menyebutkan, personel yang diturunkan mengantisipasi huru-hara dijadwalkan berada di Jakarta hingga tanggal 6 November 2016 untuk mengantisipasi demo yang dilaksanakan 4 November.
"Batas waktu sementara mereka di Jakarta hingga tanggal 6 November 2016, tetapi melihat situasi karena jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka bisa lebih lama," ujar dia, seperti dilansir Antara.
Dia mengatakan, seluruh personel Brimob selalu siap diturunkan kapan dan di mana saja menjalankan tugas-tugas kepolisian, termasuk mengantisipasi keamanan dan ketertiban saat berlangsung demonstrasi.
"Setiap personel selalu dilatih dan dibekali kemampuan, termasuk pasukan huru-hara yang sudah menguasai teknis dan taktis menghadapi aksi demonstrasi di mana pun," kata dia.
Personel Brimobda Kalsel tersebar pada tiga lokasi dengan markas utama Sat Brimobda Jalan A Yani Km 30 Banjarbaru, kemudian di Tabalong dan Batulicin, Tanah Bumbu.
"Personel yang dikirimkan ke Jakarta berasal dari markas utama dan kompi di Tabalong maupun Tanah Bumbu. Mereka selalu siap menjalankan tugas yang diberikan," dia menegaskan.
Berbagai elemen masyarakat dan ormas akan menggelar demonstrasi di Jakarta pada 4 November 2016 menuntut ucapan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terkait dugaan penistaan agama.