Liputan6.com, Jakarta Ketua DPRÂ Ade Komarudin mengapresiasi pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Senin 31 Oktober 2016. Pertemuan itu dianggapnya akan membuat suasana semakin kondusif.
"Ditambah lagi pertemuan dengan ormas Islam, tentu berdampak pada terciptanya kondusif berkaitan 4 November," ucap Ade Komarudin di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Selasa (1/11/2016).
Akom, begitu ia disapa ini menegaskan semua harus berkomitmen kepada demokrasi. Mereka yang akan menyuarakan suaranya diminta dapat melakukan dengan benar tanpa membuat masalah baru.
Advertisement
"Penyampaian pendapat itu hak warga negara, kita tidak mau demokrasi rusak tatanan. Lebih-lebih suasana negara kondisi ekonomi seperti ini, lalu ditambah tindakan destruktif. Kita tidak ingin terjadi," papar Akom.
Politikus Partai Golkar ini kembali mengimbau agar semua elite politik lebih bisa menahan diri untuk tidak mengeluarkan statement yang membuat suasana gaduh.
"Saya tidak mau bicara yang lain, kita masuk sini berarti percaya dengan demokrasi. Perjuangkan kepentingan rakyat bisa disalurkan melalui lembaga ini. Menurut saya sebaiknya anggota DPR salurannya sudah ada, ya perjuangkan lewat lembaga ini," ujar dia.
Terkait masalah surat dari Fadli Zon yang menggunakan kop surat DPR dan meminta Presiden Joko Widodo agar tidak mengintervensi demo 4 November 2016, Akom mengaku belum melihatnya.
"Baru liat dari WhatsApp kemarin, teken banyak surat tapi saya lihat tidak ada surat. Tanyakan ke Pak Fadli," ucap dia.
"Bukan sikap resmi (DPR), tidak pernah ada rapim. Teknis (surat DPR) tanya sekjen. Tidak perlu dengan saya," imbuh Akom.