Liputan6.com, Jakarta Demonstrasi besar-besaran pada Jumat besok, 4 November 2016, tak hanya dilakukan di Jakarta, tetapi juga disebut-sebut bakal digelar di sejumlah kota.
Seperti di kampung Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Karena itu, TNI dan polisi bakal mengamankan kediaman Jokowi di Solo.
Dandim 0375/Solo Letkol Inf Ari Prasetya mengatakan pengamanan rumah Presiden memiliki protap khusus yang setara dengan Istana. Bentuk pengamanannya seperti tidak semua orang diperbolehkan masuk. Kecuali atas izin tertentu.
Advertisement
"Pengamanan ring satu untuk kediaman RI 1 ini ada prosedurnya. Ada ketentuannya, pengamanannya sesuai dengan Istana, jadi tidak boleh langsung semau sendiri," kata Ari di Mapolresta Solo, Jawa Tengah, Kamis (3/11/2016).
"Semua kegiatan menjadi tanggung jawabnya. Nanti ada prosedurnya, pengunjung dilarang masuk, kecuali pemiliknya mengizinkan. Seperti Istana, semuanya akan ada izinnya kalau masuk," sambung dia.
Terkait jumlah personel, Ari enggan menyebutkan. Sebab semuanya sesuai protap. "Untuk itu kita tidak bisa menyebutkan," kata dia.
Perihal ibu-ibu jemaah pengajian dari Dewan Syariah Kota Surakarta yang disebut-sebut bakal menyampaikan aspirasinya di kediaman ibunda Jokowi, Ari mengakui menerima informasi tersebut. Namun dia mengimbau agar mereka tidak berdemo.
"Kita minta jangan dipolitisir, kenapa kalau silaturahmi harus 4 November besok. Kita tidak melarang silaturahmi ibu-ibu ke rumah kediaman ibu bapak Presiden. Semua ada ketentuannya, jangan dipolitisir, kalau silaturahmi kan bisa sewaktu-waktu," tegas Ari.
Sejumlah ormas keagamaan disebut-sebut akan menggelar demonstrasi besar-besaran pada 4 November 2016 di Istana, Balai Kota DKI Jakarta, dan Gedung DPR/MPR.
Demo tersebut menuntut agar Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengusut kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.