Liputan6.com, Jakarta - Pagi ini para demonstran dari berbagai kota telah memadati Masjid Istiqlal Jakarta. Mereka bersiap untuk melakukan unjuk rasa di Ibu Kota.
Namun, ribuan umat Islam di Tegal memilih berdoa bersama dengan istigasah dan salat hajat di Masjid Agung setempat daripada berangkat ke Jakarta untuk mengikuti aksi demo 4 November.
"Mari kita tidak perlu ikut berangkat ke Jakarta untuk ikut aksi demo. Lebih baik mari kita berkumpul di Masjid Kota Tegal malam Jumat ini untuk berdoa bersama untuk kebaikan bersama," ucap Tokoh Ulama Habib Thohir bin Abdullah al-Kaaf.
Forum Umat Islam di Tegal sudah berkoordinasi dan bersepakat tidak ada yang berangkat ke Jakarta untuk aksi demo tersebut.
Advertisement
Kendati demikian, lanjut Habib Thohir, pihaknya tidak dapat mencegah jika ada warga yang secara individu berniat berangkat ke Jakarta.
Pengasuh Ponpes Daarul Hijrah itu mengakui, jika awalnya ada sejumlah unsur organisasi dari umat Islam yang akan berangkat ke Jakarta.
Baca Juga
Namun, setelah mengadakan pertemuan dan berkoordinasi, akhirnya sepakat untuk tidak ikut dalam aksi demo dugaan penistaan agama di Jakarta.
"Sudah sepakat kami dari Forum umat Islam Tegal untuk tidak ikut ke sana (Jakarta). Karena dengan berbagai pertimbangan yang cukup berisiko dan berbahaya. Tapi memang ada sejumlah unsur yang tetap ke sana," kata dia.
Menurut Habib Thohir, tujuan doa bersama itu untuk mendoakan negeri ini agar tetap damai dan aman. Selain itu, juga lebih mempererat tali silaturahmi antarumat Islam. Kegiatan tersebut juga sebagai salah satu upaya untuk meredam gejolak di kalangan umat Islam dalam menjaga keutuhan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Nanti saat berdoa bersama kami akan mencurahkan isi hati kepada Allah SWT sambil menangis agar negara tercinta kita ini tetap aman. Terus terang saya tidak ada misi apapun itu, apa yang kami lakukan ini untuk kebaikan. Nantinya hasil seperti apa kami hanya tawakal saja kepada Allah," jelas dia.
Meski begitu, Habib Thohir berharap kasus dugaan penistaan agama itu, diusut tuntas melalui jalur hukum.
"Kalau untuk proses hukum kasus dugaan penistaan agama untuk dilanjutkan. Karena kami agar pelaku jera dan tidak ada lagi kasus serupa di kemudian hari terjadi," tegas dia.
Batal Berangkat ke Jakarta
Sebelumnya Forum Umat Islam Kota Tegal berencana menggunakan 60 bus untuk berangkat ke Jakarta mengikuti aksi demo 4 November.
"Awalnya kami mau berangkat ke sana (Jakarta) dengan menyewa 60 bus. Tapi karena sudah ada kesepakatan dan pengerahan dari tokoh ulama akhirnya membatalkan," ujar dia.
Sementara itu, menurut Kapolres Kota Tegal AKBP Firman Darmansyah warga Tegal tidak ada yang berangkat untuk berdemo di Jakarta 4 November.
"Sampai saat ini tidak ada informasi dari Tegal yang berangkat ke Jakarta. Karena para ulama dan umat Islam Tegal mengganti polanya dengan doa bersama. Koordinator forum umat Islam yang rencananya akan berangkat dengan 60 bus juga sudah mengatakan tidak jadi melakukan aksi," ucap Firman Darmansyah.
Meski demikian, kata Firman, sebanyak 550 personel polisi disiagakan di sepanjang jalur pantura Tegal.
"550 personel saat ini bersiaga di sepanjang jalur pantura Tegal untuk mengamankan kendaraan rombongan pendemo," dia menambahkan.
Meski aksi dilakukan di Jakarta, kata dia, namun Kota Tegal tetap menerapkan siaga satu. Hal ini sesuai dengan instruksi Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Selain jalur pantura, polisi juga akan mengamankan tempat vital lain. Di antaranya stasiun kereta api, tempat ibadah dan jalan-jalan protokol Kota Tegal.
"Hari kami ini kami kerahkan pasukan penuh untuk pengamanan. Karena jalur pantura merupakan jalur utama jadi diprediksi pendemo melalui jalur ini untuk menuju ke barat (Jakarta)," tegas Firman.