Liputan6.com, Jakarta Membeludaknya orang yang berkumpul di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat membuat sebagian demonstran memilih salat Jumat di depan pelataran halaman masjid. Bahkan saf salat meluber hingga ke jalan depan Istiqlal dan Lapangan Banteng.
Dengan alas seadanya seperti dari koran, plastik panjang, kardus atau spanduk, tak membuat para demonstran melalaikan kewajibannya sebagai umat Islam.
Faiz (24) warga Taman Mini nekat salat di panasnya aspal lantaran sudah tidak mendapat tempat untuk beribadah.
Advertisement
"Mau gimana lagi. Sudah penuh," ujar Faiz di pelataran Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (4/11/2016).
Selain salat di jalanan, sebagian pendemo juga salat Jumat di halte Transjakarta.
"Salat di dalam halte saja, wudu menggunakan air minum botol, ada teman yang menyiapkan," kata Zakaria, peserta aksi dari Front Betawi Rembug (FBR) seperti dikutip dari Antara.
Puluhan orang membentuk barisan salat di dalam halte tersebut, sementara jemaah lainnya mengantre untuk berwudu menggunakan air minum kemasan.
Demonstran wanita berada di belakang halte tersebut sambil menjaga tas jemaah pria yang melangsungkan salat Jumat.
Mulai dari dalam masjid, pekarangan dan di depan pelataran masjid, bahkan hingga Lapangan Banteng, ribuan demonstran aksi tetap khidmat mendengarkan khotbah salat Jumat.