Liputan6.com, Jakarta Kawasan depan Istana Merdeka, Monas, dan Patung Kuda, Jakarta Pusat, menjadi saksi bisu demo 4 November 2016. Demonstrasi akhirnya berujung ricuh. Aparat keamanan dan demonstran bentrok setelah para pendemo menolak meninggalkan lokasi unjuk rasa saat waktu mereka berakhir pukul 18.00 WIB.
Dalam bentrokan itu, demonstran melempar bambu, batu, dan botol ke arah petugas. Sementara aparat menyemprotkan gas air mata. Bentrokan ini pun menyisakan banyak sampah hingga serpihan tajam, yang berdampak pada pengendara yang melewati jalanan tersebut, Sabtu pagi tadi.
Pantauan Liputan6.com, sekitar pukul 10.30 WIB banyak pengendara motor menjadi korban paku kecil. Mereka mengaku ban kendaraannya bocor usai melewati kawasan Monas dan depan Istana.
Advertisement
"Saya baru lewat Monas, Bang. Tiba-tiba ban belakang saya goyang. Eh bocor," kata Amin (32), seorang pengemudi ojek online kepada Liputan6.com, Sabtu (5/11/2016).
Seorang tukang tambal ban, Heru (28), mengungkapkan banyak pengendara menambal ban motor di bengkel kecilnya, yang terletak di belakang RRI, Jakarta Pusat.
"Banyak, Mas, sudah ada empat atau lima. Tadi kasian ada ibu-ibu bawa anak malahan," ujar Heru.
Dia mengaku awalnya tidak ingin buka bengkel lantaran hari Sabtu. Namun saat tengah bersantai, tiba-tiba banyak pengendara datang mencari tukang tambal ban.
"Biasanya Sabtu libur dulu, apalagi masih jam segini. Tapi banyak, Mas, dari tadi kena ban bocor, paku-paku kecil. Ya paling itu bekasan demo kemarin," ucap Heru.
Jalan raya lokasi bengkel Heru memang bukan rute utama para demonstran. Namun usai bentrok, massa melarikan diri menghindari gas air mata persis lewat depan bengkelnya.
"Mereka pada lari, Mas, lewat depan sini, kan Istana situ ditutup. Pada kabur lewat sini," kata Heru.