Sukses

Syafii Maarif Yakin Ahok Tak Bermaksud Lecehkan Agama

Eks Ketua Muhammadiyah ini menilai, harusnya MUI dapat lebih bijaksana dan hati-hati membuat fatwa.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Syafi'i Ma'arif menilai Gubernur DKI non aktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak melakukan penghinaan terhadap Al-Qur'an saat kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu 27 September 2016 lalu.

"Sekiranya saya telah membaca secara utuh pernyataan Ahok di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu yang menghebohkan itu," kata Buya Syafi'i dalam pernyataan tertulisnya, Senin (7/11/2016).

Ia mengaku tidak sempat mengikuti pendapat dan pernyataan sikap MUI. Namun belakangan ia baru membaca isi pendapat dan pernyataan MUI itu dari internet.

Syafii pun menyayangkan isi fatwa yang dikeluarkan MUI tersebut. Harusnya, kata dia, MUI dapat lebih bijaksana membuat fatwa dan melalui pertimbangan yang matang.

"Semua berdasarkan Fatwa MUI yang tidak teliti itu, semestinya MUI sebagai lembaga menjaga martabatnya melalui fatwa-fatwa yang benar-benar dipertimbangkan secara jernih, cerdas, dan bertanggung jawab," jelas dia.

Ia berharap masyarakat tidak emosional menyikapi beredarnya video Ahok. Menurut dia, jika diperhatikan seksama tidak ada ucapan Ahok yang menghina agama apalagi kitab suci.

"Kan kata-katanya begini, jadi jangan percaya sama orang. Kan bisa aja dalam hati kecil bapak ibu gak bisa pilih saya, karena dibohongin pakai Surat Al-Maidah 51 macem-macem itu. Perhatikan, apa terdapat penghinaan Al-Qur'an? Hanya otak sakit saja yang kesimpulan begitu," kata dia.

Syafii menilai dalam pidato itu, [Ahok ](Ahok "")hanya bermaksud menjelaskan adanya sebagian orang yang mempunyai maksud jahat dengan menggunakan ayat di kitab suci. Ahok sama sekali tidak mengatakan surat Al-Maidah 51 itu bohong.

"Yang dikritik Ahok adalah mereka yang menggunakan ayat itu untuk membohongi masyarakat agar tidak memilih dirinya," Syafii menandaskan.