Sukses

Tiongkok dan Namibia Berebut Kursi Presiden Interpol

Pemilihan Presiden Interpol sendiri akan ditentukan pada Rapat Pleno Sidang Umum Interpol ke 85 yang berlangsung hari ini.

Liputan6.com, Jakarta - Dua negara, Tiongkok dan Namibia, masing-masing telah mengajukan calon pengganti Mireille Ballestrazzi, sebagai Presiden Interpol dalam Sidang Umum Interpol di Nusa Dua Bali.

"Sudah mengerucut, ada dua kalau tidak salah. Dari Tiongkok dengan Namibia. Sekarang dua calon itu sudah siap karena Presiden Interpol akan habis masa jabatannya," ungkap Ketua Delegasi Indonesia di Sidang Umum Interpol, Komjen Dwi Priyatno, di Bali Nusa Dua Convention Center, Rabu (9/11/2016).

Pemilihan Presiden Interpol sendiri akan ditentukan pada Rapat Pleno Sidang Umum Interpol ke 85 yang berlangsung hari ini.

Meski tidak mengajukan calon untuk Presiden Interpol, Indonesia berencana memasukkan calonnya menjadi Eksekutif Komite Interpol. Hanya saja, Dwi belum menentukan siapa yang akan dicalonkan oleh Indonesia menjadi Eksekutif Komite.

"Sampai saat ini belum karena itu ada prosesnya," kata Dwi.

Ia menjelaskan, untuk mengajukan delegasi di Eksekutif Komite Interpol, pihaknya harus melalui proses yang dilalui di internal kepolisian.

"Prosesnya itu harus di-apply dulu siapa yang ke sana. Kemudian di lihat, assessment, lalu dilihat apabila terpilih barulah," ucap dia.

Ia pun mengaku akan mengajukan sebanyak lima nama yang nantinya akan di pilih dalam proses pemilihan.

"Tidak mesti harus polisi tapi juga penegak hukum dari [Kementerian](assesement ""). Mungkin nanti ada tiga atau empat nama kemudian diberitahu siapa yang dipilih," Dwi menandaskan.

Video Terkini