Sukses

Jamu Makan Malam Interpol, Kapolri 'Pamerkan' Budaya Indonesia

Para tamu disuguhkan sejumlah pertunjukan menarik, di antaranya atraksi polisi cilik.

Liputan6.com, Nusa Dua - Sidang Umum ke-85 Interpol mulai memasuki sesi penutupan. Sebelum resmi ditutup Kamis 10 November 2016, Kapolri mengundang para peserta untuk menikmati makan malam di Garuda Wisnu Kencana, Unggasan, Jimbaran, Bali.

Acara jamuan makan malam yang digelar pada Rabu 9 November 2016, para tamu disuguhkan sejumlah pertunjukan menarik. Di antaranya atraksi polisi cilik.

Polisi cilik yang berasal dari Bali dan Papua ini, berhasil menyihir para peserta sidang dan tamu undangan yang hadir. Mereka antusias menyaksikan aksi bocah-bocah yang meliuk-liuk berbaris di atas panggung.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam sambutannya bercerita tentang sejarah Garuda Wisnu Kencana (GWK). Menurut dia, GWK adalah simbol Indonesia, khususnya Bali.

"Ini akan jadi icon untuk Indonesia, khususnya Bali. Kita berkumpul malam ini dalam dinner perpisahan," kata Tito dalam sambutannya, Rabu malam, 9 November 2016.

Tak hanya menampilkan atraksi polisi cilik, para tamu juga disuguhkan dengan tarian dari sejumlah daerah. Para tamu pun cukup antusias menyaksikan para penari.

Tito berharap usai Sidang Umum Interpol ini, para peserta Interpol dapat lebih baik dalam bekerja sama memerangi kejahatan transnasional.

'"Terakhir, saya harap Anda bisa menikmati pertunjukan dan atmosfer Bali. Ini adalah surga sesungguhnya malam ini. Supernatural (Pawang hujan) sudah mengurus semuanya untuk Anda," ucap Tito.

Sementara itu, Presiden Interpol Mireille Ballestrazzi‎ menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia dan Otoritas Pemerintah Daerah Bali, atas keramahan dalam ajang Sidang Umum Interpol ini.

"Kita semua tahu setiap tahun sidang umum adalah acara yang spesial. Tapi tahun ini Bali membuatnya semakin spesial. Saya berterima kasih kepada otoritas Indonesia atas undangannya di tempat yang luar biasa ini," terang Ballestrazzi.