Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi terus berkonsolidasi dengan berbagai elemen masyarakat. Kali ini, dia mengundang pimpinan pondok pesantren di wilayah Banten dan Jawa Barat ke Istana Negara.
Pertemuan itu terbilang cukup mendadak karena tidak masuk dalam agenda resmi Presiden. Pertemuan digelar pukul 13.45 WIB.
Baca Juga
Para pemimpin pondok pesantren yang sudah hadir langsung memasuki Istana Negara. Yang berbeda dari pertemuan sebelumnya, tidak kursi yang ditata rapi di ruang tengah istana.
Advertisement
Pertemuan dilaksanakan dengan cara duduk lesehan. Para pemimpin pondok pesantren membuat lingkaran besar di atas karpet merah di ruang tengah istana.
Jokowi kemudian hadir dalam pertemuan itu. Pria yang mengenakan batik cokelat lengan panjang lengkap dengan peci hitam itu duduk di tengah di samping para pemimpin pondok pesantren.
Jokowi didampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi.
40 Alim Ulama
Sementara itu, ada sekitar 40 perwakilan ulama, kiai, pemimpin pondok pesantren (ponpes) dan tokoh agama asal Banten yang menemui Jokowi di bawah pimpinan Abuya Muhtadi dan Kapolda Banten Brigjen Pol Listyo Sigit Prabowo.
"Yang hadir di antaranya Abuya Muhtadi dan ulama yang lain dari perwakilan daerah masing-masing," kata Humas Polda Banten AKBP Zaenudin, saat dikonfirmasi di Banten
Ke-40 alim ulama dari delapan kabupaten dan kota di Banten itu telah bertolak dari Mapolda Banten pada pukul 10.00 WIB.
Zaenudin mengaku tidak mengetahui apa yang akan dibicarakan antara Presiden Jokowi dengan para ulama asal 'Negeri Seribu Kyai, Sejuta Santri' tersebut.