Sukses

Wamen Keamanan Tiongkok Terpilih Jadi Presiden Interpol Baru

Hongwei terpilih melalui voting dalam rapat pleno Sidang Umum Interpol ke 85 di Nusa Dua Bali.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Keamanan Publik Tiongkok, Meng Hongwei resmi terpilih sebagai Presiden International Criminal Police Organization (Interpol) yang baru menggantikan Mireille Ballestrazzi. Hongwei terpilih melalui voting dalam rapat pleno Sidang Umum Interpol ke 85 di Nusa Dua Bali.

"Selamat kepada Meng Hongwei dari Tiongkok yang terpilih sebagai Presiden Interpol baru. Dia akan mendapat tanggung jawab di Interpol," ujar mantan Presiden Interpol, Mireille Ballestrazzi, dalam sambutannya di Sidang Umum Interpol, Bali Nusa Dua Convention Center, Kamis (10/11/2016).

Balestrazzi juga mengucapkan selamat kepada Tiongkok yang pada 2017 mendatang akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Sidang Umum ke-86 Interpol.

"Dengan solidaritas kita akan terus memenangkan peperangan melawan kejahatan. Terimakasih juga saya ucapkan untuk Indonesia, selamat tinggal. Mari berjuang untuk memerangi kejahatan di dunia," ucap Ballestrazzi.

Sementara Sekretaris Jenderal Interpol, Juergen Stock menyampaikan ucapan penghormatannya terhadap Ballestrazzi yang telah berakhir masa jabatannya selama empat tahun.

"Ibu Presiden (Ballestrazzi) tanggung jawabnya menjadi inspirasi bagi banyak negara. Sebagai Presiden Interpol perempuan pertama sepanjang sejarah, saya yakin akan semakin banyak perempuan yang ingin menjabat di organisasi internasional," kata Juergen.

Stock mengatakan Ballestrazzi selalu melayani seluruh anggotanya dan sudah bekerja dengan sangat baik.

"Sebagai pemimpin pada level internasional, Interpol mengagumi tugas, komitmen dan kegigihan Anda. Selamat jalan dan terima kasih banyak," kata Stock.

Hongwei  menjadi Presiden Interpol pertama dari Tiongkok. Dia akan memimpin organisasi kepolisian internasional itu hingga 2020. Interpol sendiri sudah berdiri sejak 1914. Sementara Interpol menjadi anggota organisasi kedua terbesar setelah Persatuan Bangsa-Bangsa itu pada 1984.

Video Terkini