Sukses

Top 3: Antasari Menanti Grasi Jokowi

Tepat pukul 10.10 WIB pagi tadi, Antasari melangkahkan kaki keluar Lapas Tangerang. Dia disambut keluarga.

Liputan6.com, Jakarta - Bertepatan dengan Hari Pahlawan yang jatuh pada hari ini, mantan Ketua KPK Antasari Azhar bebas bersyarat. Meski berstatus bebas bersyarat, hari ini adalah puncak penantian panjang selama berada di balik jeruji besi.

Tepat pukul 10.10 WIB pagi tadi, Antasari melangkahkan kaki keluar Lapas Tangerang dengan disambut keluarga beserta cucunya.

Pulang ke rumah, bukan berarti perjuangan mencari keadilan tuntas sampai di situ. Kini Antasari tengah menunggu grasi atau pengampunan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Berita kebebasan Antasari Azhar, hingga malam ini, Kamis (10/11/2016), paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal News. 

Kabar menarik lainnya datang dari Amerika Serikat. Kemenangan taipan properti Donald Trump sebagai Presiden ke-45 Amerika Serikat membuat banyak orang terkejut sekaligus cemas.

Sebab, pria yang telah lama menggeluti dunia bisnis itu kerap diterpa skandal, terutama saat ia berkampanye menjadi Presiden AS.

Selain itu, ada pula berita mengenai Buni Yani yang dilaporkan ke polisi oleh Komunitas Advokat Basuki-Djarot (Kotak Badja). 

Berikut berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 News:

1. Antasari Azhar: Serangan Balik Itu Pasti Terjadi

Mantan Ketua KPK Antasari Azhar. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Tujuh tahun enam bulan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendiami Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tangerang, Banten. Negara mengkorting masa hukuman 18 tahun penjara Antasari sebagai hak-hak warga binaan atau narapidana.

Dia divonis bersalah atas tewasnya Nasrudin Zulkarnaen, Direktur Putra Rajawali Banjaran, yang ditembak dan tewas pada 15 Maret 2009.

Hari ini, Kamis (10/10/2016), adalah hari bahagia Antasari. Mantan jaksa ini kembali berkumpul bersama keluarganya.

"Setelah bebas 1-2 bulan saya membiasakan diri di luar sebagai orang bebas. Setelah itu saya sudah ada pilihan. Hidup ini pilihan kan?" kata Antasari mengawali perbincangan dengan Farhannisa Suri Maimoon dari Liputan6.com, beberapa waktu lalu di Lapas Tangerang.

Antasari berupaya memendam cerita lama yang menjebloskannya ke bui. Namun, dia juga berusaha untuk tabah ketika beberapa orang mengajaknya kembali mengingat kasus Nasruddin.

"Saya sudah declare, saya ikhlaskan. Saya tidak dendam. Marah saya, kecewa saya, akan saya tinggalkan di sini. Saya pulang dengan menatap hari depan dengan keluarga," kata Antasari.

Selengkapnya...

2. Ketar-ketir Indonesia Pasca-Trump Menang

Presiden ke-45 AS Donald Trump didampingi keluarga menyampaikan pidato kemenangan di hadapan para pendukungnya di Manhattan, New York Rabu (9/11). Trump unggul cukup jauh atas pesaingnya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton. (REUTERS/Brendan McDermid)

Donald Jhon Trump, taipan properti asal New York, Amerika Serikat, berhasil mewujudkan ambisi masa mudanya menjadi Presiden Amerika Serikat. Ia mengalahkan rivalnya, Hillary Clinton, dengan perolehan 289 suara dari 50 negara bagian.

"Ini adalah saat bagi Amerika untuk datang bersama-sama sebagai satu bangsa yang bersatu," ujar Trump.

Dalam pidatonya, Trump juga berjanji bahwa dirinya akan menjadi presiden bagi semua rakyat Amerika.

"Bagi mereka yang telah memilih untuk tidak mendukung saya...Saya merangkul Anda untuk bimbingan dan bantuan Anda, sehingga kita bisa bekerja sama untuk menyatukan negara besar kita," ujar Trump.

Kemenangan Donald Trump membuat banyak orang terkejut. Sebab, pria yang telah lama menggeluti dunia bisnis itu kerap diterpa skandal, terutama saat ia berkampanye menjadi Presiden AS.

KemenanganTrump memang disambut sorak sorai pendukungnya. Namun, tidak sedikit orang yang cemas dengan segera masuknya Trump ke Gedung Putih. 

Sehari sebelum pemungutan suara berlangsung, Wakil Presiden Jusuf Kalla bahkan meragukan Donald Trump akan mampu menjaga kedamaian jika terpilih jadi presiden.

"Ya kalau Trump, wah kelihatannya susah itu, dunia nanti juga jadi susah. Tentu orang mengharapkan banyak kepada Hillary. Tapi nanti kita tunggu saja besok," ujar JK.

Selengkapnya...

3. Pendukung Ahok Tuding Buni Yani Pengunggah Video Pertama

Komunitas Advokat Basuki- Djarot (Kotak Badja) menyampaikan keterangan terkait Buni Yani di Jakarta, Rabu (9/11). Kotak Badja menyatakan Buni Yani pantas dijadikan tersangka dan diproses secara hukum. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Komunitas Advokat Basuki-Djarot (Kotak Badja) menyayangkan sikap Buni Yani dan pengacaranya, terkait video pidato kontroversial calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Kepulauan Seribu.

Ketua Umum Kotak Badja Muannas Alaidid mengatakan, Buni Yani dilaporkan ke polisi karena ia pengunggah pertama video dugaan menista agama itu.

Muannas menegaskan, pihaknya tetap mempersoalkan Buni Yani, karena diduga mengedit video dan menghilangkan kata 'pakai' di transkrip video Ahok tersebut.

"Kami sudah mengingatkan berapa kali ke Buni Yani untuk merevisi dan meminta maaf, tetapi Buni Yani malah ngotot dan tidak mau mengaku kalau dirinya salah," kata dia.

Selengkapnya...

 

Video Terkini