Sukses

Top 3: Misi Besar Jokowi Usai Demo 4 November

Selain TNI-Polri, Jokowi juga bertemu dengan para pemuka ormas Islam dan ulama.

Liputan6.com, Jakarta - Kunjungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke tiap unit kesatuan TNI-Polri membawa misi besar. Selepas demo 4 November, Jokowi terus berkonsolidasi dengan berbagai pihak. Tak terkecuali dengan prajurit TNI dan anggota kepolisian. 

Selain itu, Jokowi juga bertemu dengan para pemuka ormas Islam dan ulama. Presiden ingin meyakinkan bahwa kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur nonaktif DKI Jakarta BAsuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan ditangani secara profesional. 

Jokowi meyakinkan semua pihak, pemerintah akan tegas memproses hukum kasus Ahok. Jokowi tidak akan menutup-nutupi kasus ini.

Berita ini paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal News, Sabtu (12/11/2016). 

Kabar lainnya yang tak kalah menarik mengenai isi lengkap perintah Presiden Jokowi kepada Brimob dan pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla setelah terpilihnya Donald Trump sebagai presiden ke-45 Amerika Serikat.  

Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 News:

1. Manuver Jokowi Usai Demo 411

Presiden Joko Widodo memberi keterangan usai pertemuan tertutup di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jakarta, (8/11). Kunjungan  Jokowi ke PP Muhammadiyah dalam rangka melakukan konsolidasi atau dialog dengan ormas Islam. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selepas demo 4 November, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memang terus berkonsolidasi dengan berbagai pihak. Tak terkecuali dengan prajurit TNI dan anggota kepolisian.

Senin lalu, Jokowi mendadak mengumpulkan ribuan prajurit TNI lintas matra di Mabes TNI AD. Kemudian Selasa, Jokowi memberi arahan kepada para perwira TNI dan anggota kepolisian yang ikut mengamankan aksi 4 November di PTIK.

Konsolidasi ini berlanjut dengan menyambangi Mako Kopassus Cijantung pada Kamis, 10 November. Dan terakhir, Jokowi menyambangi dua pasukan langsung, yaitu Mako Brimob Polri Kelapa Dua dan Markas Korps Marinir di Cilandak, Jakarta Selatan.

"Kalau sudah bertemu dan dekat seperti ini, bisa kita rasakan prajurit kita siap. Memastikan itu saja," tegas Jokowi.

Jokowi juga bersafari dengan para pimpinan ormas Islam seperti NU, Muhammadiyah dan LDII. Tak hanya itu, Jokowi bahkan mengundang para pimpinan pondok pesantren di istana. 

Bahkan, dalam kunjungannya ke Kantor PP Muhammadiyah, scara tegas Jokowi mengaku tidak akan melindungi Ahok yang selama ini dikenal dekat dengannya. 

Selengkapnya...

2. Perintah Lengkap Jokowi kepada Pasukan Brimob

Presiden Jokowi dipanggul pasukan Brimob usai memimpin apel Korps Brimob Polri di Kelapa Dua, Depok, Jumat (11/11). Dalam arahannya, Presiden mengapresiasi kerja Brimob yang membantu pengamanan unjuk rasa 4 November 2016. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendatangi Markas Komando Brimob, Kepala Dua, Depok, Jawa Barat. Jokowi memberikan pengarahan kepada ribuan personel Korps Brimob Polri.

Dalam arahannya, Jokowi meminta Brimob waspada terhadap gangguan keamanan.

Jokowi menginstruksikan agar Brimob turun langsung menyelesaikan masalah keamanan yang ditemukan di tengah masyarakat sekalipun masalah itu masih dalam taraf kecil.

Berikut isi lengkap perintah Presiden Jokowi kepada Brimob.

Selengkapnya...

3. Donald Trump Presiden AS Terpilih, Apa Kata Jusuf Kalla?

Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, terpilihnya Donald Trump sebagai presiden ke-45 Amerika Serikat akan berdampak secara global, termasuk Indonesia, bila apa yang disampaikan pada masa kampanye dijalankan.

"Tergantung dijalankan tidak yang dikampanyekan. Kita tidak tahu apakah yang disampaikan saat kampanye sesuai tindakannya karena kampanye bisa lain dari pelaksanaan," kata Jusuf Kalla di Jakarta, Jumat (11/11/2016).

Pria yang kerap disapa JK itu mengatakan, jika Donald Trump tetap konsisten dengan apa yang dikampanyekan, maka Trump akan proteksionis.

"Kalau dia Islamophobia, pasti investor Timur Tengah yang banyak di Amerika juga pasti banyak yang tinggalkan. Risikonya bisa membahayakan bagi Amerika kalau dia sangat proteksionis. Jadi saya meyakini tindakannya beda dari kampanyenya," kata JK seperti dikutip dari Antara.

Selengkapnya...