Liputan6.com, Depok - Belum adanya perlindungan maksimal untuk Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kerap dipertanyakan Ketua KPK periode 2011-2015 Abraham Samad. Menurut dia, menjadi Ketua KPKÂ sangat berisiko ketimbang jabatan pemimpin lainnya.
"Saya sempat bertanya, kenapa tidak ada perlindungan maksimal (untuk) pimpinan KPK. Karena yang paling berisiko adalah (menjadi) pimpinan KPK," kata Abraham usai mengisi diskusi Seminar Nasional Anti-Korupsi di Universitas Indonesia, Depok, Sabtu (12/11/2016).
Baca Juga
Dia berujar, bila menjadi pimpinan KPK yang 'biasa saja' pasti selesai dengan biasa saja. Beda hal dengan menjadi pemimpin 'luar biasa', menurutnya pasti pimpinan KPKÂ tersebut dikriminalisasikan.
Advertisement
"Kalau Anda biasa saja memberantas korupsi, Anda pasti keluar dari KPK biasa saja. Tapi kalau Anda tidak pandang bulu berantas korupsi, Anda pasti dikriminalisasi seperti saya," tegas Abraham.
Terakhir, dia mengibaratkan jika menjadi pimpinan KPK yang biasa saja maka pemimpin tersebut adalah bak 'anak manis'.
"Jadilah Ketua KPK yang biasa aja, jadi anak manis, maka Anda akan hidup baik, tapi saya tidak mau," tutup Abraham.