Sukses

VIDEO: Pelaku Bom di Samarinda Diduga Kelompok Bom Buku

Pelalu peledakan sempat dihakimi warga dan menangkapnya saat ia kabur dari gereja.

Liputan6.com, Samarinda - Gereja Oikumene di Kelurahan Sengkotek, Samarinda, sejak Minggu pagi, 13 November 2016, dijaga ketat polisi. Tak hanya berjaga, polisi juga menyisir sejumlah titik sekitar gereja. Ini guna mencari kemungkinan ada bom yang disembunyikan.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Minggu (13/11/2016), pengamanan sangat ketat ini dilakukan menyusul ledakan benda diduga bom rakitan di Gereja Oikumene, sekitar pukul 10.15 WIT.

Ledakan itu terjadi saat pendeta sedang membacakan doa terakhir menjelang berakhirnya kebaktian. Bom rakitan tersebut meledak di halaman, namun apinya menyembur ke dalam gereja.

Pelaku peledakan, Johanda alias Jo, sudah ditangkap. Sebelum dibawa ke Mapolresta Samarinda, Jo sempat dihakimi warga yang mengejar dan menangkapnya saat ia kabur dari gereja usai beraksi.

Tersangka Johanda (32), pernah dihukum penjara selama 3,6 tahun karena terlibat bom buku di Jakarta. Ia mendapat pembebasan bersyarat pada 28 Juli 2014.

Sementara itu, empat korban ledakan di Gereja Oikumene yang seluruhnya anak-anak usia 2 hingga 5 tahun, dirawat di Rumah Sakit Abdul Muis. Mereka menderita luka bakar di sekujur tubuh.