Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan konsolidasi ke berbagai pihak menyikapi kasus dugaan penistaan agama yang melibatkan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Mulai dari ulama, aparat, hingga partai politik ditemui Jokowi untuk menyampaikan sikap atas kasus tersebut.
Dalam beberapa kesempatan, Jokowi menegaskan bahwa dirinya tidak akan mengintervensi kasus tersebut.
Saat kasus ini mencuat, isu perlindungan Jokowi terhadap Ahok sangat kuat. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga heran dengan orang-orang yang mengaitkan dirinya dengan kasus Ahok.
Advertisement
"Yang saya lebih heran, ini kan masalah DKI. Ini urusan DKI, lah kok urusannya digeser ke Presiden, ke saya. Coba kita pakai kalkulasi nalar saja. Ini ada apa? Lah kalau saya sih senyam-senyum saja," ujar Jokowi saat silaturahmi dengan peserta Rapimnas PAN di Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu (13/11/2016).
Sejak aksi 4 November, Jokowi sudah menyampaikan segala proses hukum harus terus berlanjut. Menurut dia, jika intervensi dalam kasus Ahok, maka akan banyak pihak lain yang sedang bermasalah hukum meminta intervensi dirinya sebagai presiden.
"Apa seperti itu yang kita maui? Dan seperti itu yang tidak saya maui. Silakan diproses di wilayah hukum," mantan Wali Kota Solo.
Proses hukum terhadap Ahok sudah berjalan bahkan sebelum demo 4 November. Hanya saja memang butuh waktu untuk menyelesaikan hal itu. Jokowi juga meminta mempercepat proses hukum terhadap Ahok.
"Proses itu ada yang dua tahun ada, setahun ada, 6 bulan ada. Tapi sudah saya sampaikan saat itu, proses ini akan cepat, tegas dan transparan. Mau ditambahi apalagi kata-katanya kalau sudah seperti itu?" Jokowi memungkasi.