Sukses

VIDEO: 1 Pria Diduga Kelompok Bomber Gereja Oikumene Ditangkap

Satu per satu diperiksa sebagai saksi karena diduga mengetahui serangan bom di Gereja Oikumene.

Liputan6.com, Samarinda - Polisi terus mengusut ledakan bom di Gereje Oikumene Samarinda yang menewaskan satu balita.

Polisi menangkap tersangka pelaku Johanda alias Jo pada Minggu 13 November 2016. Saat ditangkap, Johanda dalam keadaan babak belur akibat dihakimi warga usai meledakkan bom diduga rakitan di Gereja Oikumene.

Jo adalah bekas narapidana dalam kasus teror bom buku di Jakarta beberapa tahun lalu. Jo bebas bersyarat pada 2014.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (14/11/2016), beberapa saat setelah penangkapan Jo, polisi menahan seorang pria di sebuah tempat berjarak sekitar 200 meter dari Gereja Oikumene.

Hingga kini belum jelas identitas pria tersebut dan apa keterlibatannya dalam serangan bom yang terjadi pada Minggu, 13 November kemarin.

Sementara itu, 16 orang dibawa ke Mapolresta Samarinda, Kalimantan Timur hingga Minggu, 13 November malam. Satu per satu diperiksa sebagai saksi karena diduga mengetahui serangan bom di Gereja Oikumene.

Tidak hanya pria, di antara mereka ada pula wanita. Mereka dijemput dari beberapa lokasi yang berbeda, seperti kawasan Loa Janan Ilir, Samarinda, dan Loa Juri, Kabupaten Kartanegara.

Sejauh ini mereka baru berstatus sebagai saksi. Namun bisa menjadi tersangka tergantung dari hasil pemeriksaan.

"Masih sebatas saksi. Yang mendalami kan Densus. Kita kan back up aja, mengamankan TKP, mencari barang bukti, dan saksi. Untuk pendalaman lebih lanjut ya dari Densus," jelas Kapolresta Samarinda Kombes Setyobudi.

Â