Sukses

Kolaborasi 3 Kementerian untuk Sukseskan Gerakan Revolusi Mental

Tiga Kementerian Koordinator Republik Indonesia mensosialisasikan 3 nilai-nilai penting dari Revolusi Mental.

Liputan6.com, Jakarta Tiga Kementerian Koordinator Republik Indonesia, Kemenko PMK, Kemenko Maritim, dan Kemenko Perekonomian terus bahu-membahu menggerakkan Revolusi Mental demi menuju Indonesia yang lebih baik. Salah satunya melalui kegiatan sosialisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental di hari car free day, Minggu (13/11) di Jakarta.

Adapun nilai-nilai Revolusi Mental yang disosialisasikan antara lain integritas, etos kerja dan gotong royong yang dilakukan melalui aksi nyata Gerakan Indonesia Melayani, Bersih, Tertib, Mandiri, Bersatu.

Deputi V Bidang Kebudayaan Pemberdayaan Kemenko PMK RI, Haswan Yunaz menjelaskan Revolusi Mental pada dasarnya merupakan perubahan cara pikir, cara kerja, cara hidup, dan perilaku yang berorientasi pada kemajuan dan kemodernan. "Ciri menjadi bangsa yang maju dan modern adalah Indonesia harus melayani, bersih, dan tertib," ujar Haswan di car free day, Jakarta.

Indonesia Bersih, jelas Haswan tidak hanya bersih diri tapi juga lingkungan dan area publik. Sementara untuk Indonesia Tertib, Haswan mencontohkan masyarakat agar tertib lalu lintas, antri, dan administrasi kependudukan. "Indonesia melayani adalah bagaimana kita meningkatkan pelayanan publik publik untuk menuju ke arah e-Government,” tambahnya.

Plt Gubernur DKI Jakarta, Soni Sumarsono menambahkan untuk menuju Indonesia ke arah yang lebih baik, ada 3 aspek penting yang harus dimiliki.

"Pertama senantiasa memperkuat Integritas diri. Kedua, membangun etos kerja. Tunjukkan bahwa Indonesia bukan bangsa yang malas, tapi profesional dan tanggung jawab. Ketiga, gotong royong. Kita tidak bisa membangun Indonesia dan Jakarta sendirian, kita harus bersatu," ujar Soni Sumarsono.

'Gerakan 1000'

Kerjasama tiga Kementerian Koordinator untuk mensukseskan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) bukan hanya sekedar sosialisasi di Car Free Day, sebelumnya mereka telah bekerjasama dalam "Gerakan 1000", sebuah program untuk bersama-sama membangun Kepulauan Seribu.

Membangun dalam bidang SDM melalui revolusi mental, rehabilitasi lingkungan laut dan peningkatan ekonomi kreatif masyarakat di Kepulauan Seribu. Program ini masih berjalan dan melibatkan Bank Indonesia dan tentunya Pemprov DKI Jakarta serta Pemda Kepulauan Seribu.

"Kebijakan pemerintah daerah baik jangka panjang maupun menengah adalah konsentrasi untuk mengembangkan pulau seribu sebagai destinasi skala internasional. Maka, semua pembangunan infrastuktur mulai ditingkatkan di kepulauan seribu," jelas Soni.

Lebih lanjut Soni menjelaskan bahwa Gerakan 1000 juga menunjukkan bahwa Indonesia memiliki semangat gotong - royong, mandiri dan dapat berdiri di kaki sendiri.

Kegiatan sosialisasi GNRM yang dipandu 11 pasang Abang dan None Jakarta diisini dengan talkshow, games, flashmob, pertunjukan tradisional, dan edukasi bank sampah serta bagi-bagi hadiah menarik. Tim GNRM juga memamerkan foto - foto para pemenang lomba foto GNRM, pameran kreasi masyarakat 1000 pulau, layanan mobil dan sepeda sampah, penukaran uang oleh BI dan layanan medis Dinkes DKI Jakarta.

Meski cuaca dingin dan ditemani rintik hujan sepanjang acara, warga tetap semangat mengikuti kegiatan sosialisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental dari awal sampai akhir acara.


(Adv)