Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Mohammad Saleh menyatakan penyerangan terhadap Gereja Oikumene di Samarinda, Kalimantan Timur ketika umat sedang beribadah merupakan tindakan tidak beradab yang mengganggu stabilitas dan mencoreng wajah bangsa.
"Serangan itu menunjukkan masih ada oknum-oknum yang ingin merusak persatuan bangsa kita justru pada saat kita sedang berusaha menjaga ketenteraman dan kerukunan hidup antarumat beragama," tegas Ketua DPD RI Mohammad Saleh dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Senin (14/11/2016).Â
Karena itu, Ketua DPD RIÂ mendesak aparat penegak hukum agar menindak tegas pelaku pengeboman tersebut yang jelas-jelas mengganggu stabilitas. Dia juga mengimbau segenap komponen bangsa untuk merapatkan barisan dan bersatu padu menjaga keutuhan dan kerukunan nasional dan tidak terpancing untuk memperkeruh keadaan.
Advertisement
"Semua anak bangsa agar bersatu hati menjaga keamanan negeri kita dan melawan gangguan keamanan dalam bentuk apa pun, sebab tindakan-tindakan yang dapat memicu instabilitas tak boleh dibiarkan terjadi di bumi Nusantara," ujar Mohammad Saleh.Â
Ketua DPD RI juga juga mendoakan agar para korban bom Gereja Oikumene Samarinda bisa lekas sembuh dan keluarganya diberi ketabahan dalam menghadapi musibah ini.
"Semoga Tuhan Yang Maha Esa menjaga bangsa kita dan melindungi kita semua agar terhindar dari kejadian serupa di masa yang akan datang," Mohammad Saleh memungkasi.