Liputan6.com, Jakarta - [Siti Muawalia](Wanita muda ditemukan tewas "") (18) Karyawan PT Permata Garment ditemukan tidak bernyawa di kontrakan, Jalan Haji Dimun III RT 5/05 Kelurahan Sukamaju, Kampung Sidamukti, Kecamatan Cilodong Depok, Selasa, 15 November 2016.
Tetangga Korban, Dwi Cahya, (24) menjelaskan korban pertama kali ditemukan bibinya, Ida Andrayani (30). Saat itu sang bibi curiga karena keponakannya tersebut tak kunjung mengambil bekal di rumahnya.
"Setiap berangkat kerja, dia selalu ke rumah tantenya ngaterin kunci kontrakan dan ngambil bekal," ucap Dwi Cahya di lokasi kejadian.
Advertisement
Kemudian, sekira jam 07:00, sang Bibi dateng kerumah kontrakan. Namun, beberapa kali diketuk tak ada jawaban dari korban.
"Bibinya dateng ke sini sampai dua kali. Tapi tak pernah dibukakan pintu sama korban," ujar Dwi Cahya.
Merasa penasaran, Sore harinya sekitar pukul 17:30 WIB, bibi korban kembali menyambangi rumah kontrakan tersebut. Dari situ, bibi korban mulai curiga karena melihat kipas angin yang menyala.
"Bibi korban mengintip melalui jendela. Dia (bibi) lihat ada kaki. Dia langsung minta bantuan tetangga untuk membongkar paksa pintu kontrakan tersebut," tutur Dwi Cahyani.
Saat ditemukan korban dalam kondisi telungkup, Badannya telah membiru. Selain itu, di telinganya masih menempel headset berwarna putih dengan ponsel yang masih sedang di isi baterai.
"Pas di pegang badan sudah dingin. Saya lihat sih tadi di hidung dan mulut keluar darah. Terus bibinya minta supaya posisi korban ditelentangkan," ungkap Dwi Cahya.
Kasat Reskrim Polresta Depok, Komisaris Teguh Nugroho menjelaskan, pihaknya mendapatkan laporan terkait penemuan jenazah perempuan yang biasa disapa Aulia itu dari warga sekitar jam 18:30 WIB.
"Kami telah melakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi," ujar Teguh
Teguh menambahkan dugaan sementara korban telah meninggal sekitar tujuh jam lalu. Untuk memastikannya jasad korban di bawa ke Rumah Sakit Kramat Jati.
"Saat ini kami masih melakukan penyelidikan apakah meninggalnya secara wajar atau tidak. Kami masih nunggu autopsi," Teguh menandaskan.