Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah program Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang direalisasikan di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai berhasil menyelamatkan ekonomi masyarakat bawah.
Di tengah naiknya harga-harga kebutuhan pokok yang disebabkan oleh kondisi geopolitik saat ini, program BLT Jokowi bisa menjadi salah satu solusi membantu perekonomian masyarakat.
Gerak cepat Jokowi memberikan BLT kepada masyarakat miskin ini mendapat banyak apresiasi, salah satunya disampaikan Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura (Untan) Nindy Lestari.
Advertisement
Baca Juga
Nindy melihat, langkah Jokowi mendistribusikan BLT untuk masyarakat bawah sangat efektif. Dengan cara tersebut, ekonomi masyarakat bawah bisa terselamatkan.
Pernyataan tersebut disampaikan Nindy saat menjadi pembicara pada seminar dengan tajuk “Pemulihan Ekonomi Nasional: Efektivitas Jaring Pengaman Sosial di Era Pemerintahan Jokowi” di kampusnya.
“Saya rasa kebijakan BLT ini sudah tepat. Di tengah naiknya harga-harga saat ini, program BLT bisa menyelamatkan ekonomi masyarakat, khususnya kelas menengah ke bawah,” ujar Nindy, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin (28/11/2022).
Nindy juga menyebutkan bahwa BLT dapat membuat daya beli masyarakat tetap terjaga. Hal tersebut dapat memicu pertumbuhan ekonomi nasional.
“Tentu dengan hadirnya BLT, masyarakat bisa membelanjakan uangnya sehingga daya beli mereka tetap terjaga. Jika daya beli masyarakatnya bagus, otomatis dapat pertumbuhan ekonomi nasional juga akan membaik,” katanya memungkasi.
Jokowi Sebut BLT BBM Sudah Tersalurkan 99,7 Persen
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM) yang sudah berhasil tersalurkan sebesar 99,7 persen. Saat ini, pemerintah tinggal menyisir daerah-daerah yang belum tersalurkan, salah satunya wilayah yang sulit diakses.
"Sampai hari ini BLT BBM telah tersalurkan 99,7 persen. Jadi hampir selesai ini tinggal menyisir yang belum-belum," kata Jokowi usai menyerahkan bantuan sosial (Bansos) di Kota Balikpapan Kalimantan Timur sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (25/10/2022).
Sementara itu, kata dia, bantuan subsidi upah (BSU) yang sudah tersalurkan sebesar 72 persen. Jokowi menyampaikan pemerintah akan terus mempercepat penyaluran bansos agar konsumsi masyarakat terjaga dan ekonomi nasional bisa tumbuh.
"Kita harapkan dengan bantuan ini konsumsi masyarakat bisa terjaga, daya beli terjaga. Sehingga, ini akan mempengaruhi growth pertumbuhan ekonomi baik di daerah maupun di negara kita," jelasnya.
Dia mengakui bahwa bantuan sosial belum tersalurkan ke beberapa daerah karena medan yang sulit. Namun, pemerintah akan berupaya menyalurkan bantuan tersebut.
"Ya ini yang sedikit-sedikit yang belum ini karena memang disisir, karena apa, medannya yang sulit," tutur Jokowi.
Seperti diketahui, pemerintah menyalurkan bantuan sosial (bansos) bantuan langsung tunai atau BLT BBM kepada masyarakat miskin dan rentan. Bansos BLT BBM merupakan bentuk kompensasi dari keputusan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi.
BLT BBM disalurkan pemerintah kepada 20,65 juta KPM penerima. Mereka akan menerima dana sebesar Rp 150 ribu per bulan dalam periode 4 bulan (September-Desember).
BLT BBM ini akan disalurkan sebanyak dua kali. Nantinya, masing-masing penerima atau mendapat bansos sebesar Rp300 ribu.
Advertisement