Liputan6.com, Jakarta - Intan Olivia Marbun, korban ledakan di depan Gereja Oikumene, Samarinda, juga menjadi perhatian di Parade Bhinneka Tunggal Ika. Para peserta parade mendoakan balita 2,5 tahun itu.
Salah seorang penggagas Parade Bhinneka Tunggal Ika, Nong Darol Mahmada, mengatakan aksi ini juga sekaligus mengenang peristiwa teror bom di Samarinda.
"Acara ini juga solidaritas memberikan doa kepada saudara kita, Intan Olivia, yang menjadi korban pemboman di Gereja Samarinda," kata Nong di lokasi acara, Sabtu (19/11/2016).
Advertisement
Para peserta kemudian membacakan doa bagi Intan Olivia. Mereka dipimpin lima pemuka agama. Di antaranya pemuka agama Kristen, Islam, Hindu, dan Budha.
Menurut Nong, semua pemuka agama yang hadir meminta agar tidak ada lagi korban teror seperti Intan Olivia. Kemudian, kata Nong, pihaknya juga berharap keluarga dan warga Samarinda terus diberikan kesabaran pasca kejadian teror bom.
"Intinya kami ingin Indonesia damai. Tidak ada lagi teror," ucap Nong.
Aksi teror bom di Samarinda merenggut nyawa balita Intan Olivia Marbun. Tersangka peledakan bom, Juhanda, yang melempar bom diketahui sebagai residivis kasus teroris bom buku dan bom Serpong.
Dia merupakan bagian dari jaringan Pepi Fernando yang saat ini mendekam di Lapas Nusakambangan. Pepi sendiri berbaiat kepada ideolog Jamaah Ashorut Daulah (JAD) Aman Abdurrahman.