Sukses

VIDEO: Polisi Terbangkan 7 Bomber Samarinda ke Jakarta

Mereka diketahui bersama-sama melakukan perencanaan, menyiapkan, meracik dan membuat bom hingga eksekusi.

Liputan6.com, Samarinda - Dengan mata tertutup, tangan diborgol dan pengawalan ketat polisi, satu per satu tersangka ledakan bom di Gereja Oikumene, Sengkotek, Samarinda Seberang, digiring menuju kendaraan. Mereka di antaranya Juhanda alias JO alias J, Rudi, Joko Sugito alias J dan empat tersangka lainnya.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Sabtu (19/11/2016), ketujuh tersangka yang ditangkap di sejumlah tempat berbeda sepanjang sepekan ini diterbangkan ke Jakarta. Ini dilakukan untuk melakukan pengembangan penyelidikan.

Mereka diketahui bersama-sama melakukan perencanaan, menyiapkan, meracik dan membuat bom hingga eksekusi. Meski demikian polisi masih enggan mengungkap jaringan, otak pelaku, maupun jenis bom dan motif para tersangka.

"Tujuh orang ini memang masih kita kembangkan. Tentang segala macam yang ditanyakan jaringan, itu belum waktunya saya sampaikan saat ini. Nanti Densus 88 di Jakarta akan mengembangkan lagi," kata Kapolda Kaltim Irjen Pol Safarudin.

Sementara buntut teror bom di Gereja Oikumene pemerintah daerah setempat akan memberlakukan pengawasan ketat terhadap para pendatang, termasuk rumah ibadah yang tertutup untuk umum. Langkah ini akan melibatkan aparat kepolisian, TNI bersama aparat lingkungan setempat.

Joko Sugito alias J dan Rudi ditangkap di Desa Giri Mukti, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Jumat siang. Keduanya ditangkap saat bersembunyi di rumah salah seorang warga bernama Marjito.

Tersangka Joko Sugito yang berprofesi sebagai penjual sayur ini lolos dari sergapan tim Densus 88 sesaat setelah kejadian. Diduga Joko Sugito merupakan gembong dan otak teror bom gereja yang merenggut nyawa Intan Olivia dan melukai tiga bocah lainnya.