Sukses

Lukman Edy Pimpin Pansus RUU Pemilu

Lukman Edy dari Fraksi PKB ditetapkan sebagai Ketua Pansus RUU Pemilu setelah melalui pemungutan suara sistem paket.

Liputan6.com, Jakarta - Pemilihan Ketua Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemilu tuntas setelah sempat alot dan diwarnai skors. Sebelumnya, terdapat pula perdebatan mengenai mekanisme pemilihan Ketua Pansus RUU Pemilu.

Kendati demikian, forum akhirnya menetapkan Lukman Edy dari Fraksi PKB sebagai Ketua Pansus RUU Pemilu setelah melalui pemungutan suara. Adapun rapat pemilihan dipimpin oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon.

"Dengan demikian Lukman Edy sebagai Ketua Pansus, Riza Patria sebagai wakil ketua, Benny Harman sebagai wakil ketua, dan Yandri sebagai wakil ketua," ucap Fadli Zon di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin malam, 21 November 2016.

Sebelumnya, tujuh nama diajukan sebagai calon pimpinan Pansus RUU Pemilu. Pemilihan pimpinan pansus awalnya berlangsung terbuka. Namun, karena terjadi deadlock, dilakukan lobi pemilihan pimpinan secara tertutup yang dipimpin langsung oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon.

"Kami sepakat sesuai MD3 kami ingin pilih ketua dan wakil prinsip musyawarah mufakat. Skorsing. Dengan tertutup kami lebih terbuka," ujar perwakilan Fraksi Golkar, Hetifah.

Selanjutnya, perwakilan dari Fraksi PAN Totok Daryanto mengusulkan agar pemilihan pimpinan dilakukan secara terbuka. Dia mengatakan hal tersebut lebih demokratis.

"Tadi kan usul terbuka, jadi warna demokrasi mesti ditonjolkan. Tatib sudah jelas, tidak perlu ditafsirkan lagi," ujar Totok.

Tak lama setelah itu, Fadli Zon menawarkan kepada tiap fraksi untuk mengusulkan calon pimpinan pansus. Sejumlah nama pun diusulkan.

"Usulkan Rambe (Rambe Kamarul Zaman), beliau berhasil pimpin Komisi II dan selesaikan RUU Pilkada. Selain itu mitra pembahasan RUU Pemilu mitra Komisi II, tidak ada larangan ketua komisi menjadi ketua Pansus," ucap Hetifah.

Sementara itu, Arif Wibowo dari fraksi PDIP mengusulkan Trimedya Panjaitan. Nizar Zahro dari draksi Gerindra mengusulkan nama Riza Patria sebagai pimpinan dan Totok Daryanto dari Fraksi PAN mengusulkan Yandri Susanto.

"Calon ini paling muda dari utusan PAN, tidak rangkap jabatan apapun. Kami calonkan Yandri. Kalau orang muda diberikan percaya, lebih baik," jelas Totok.

Sementara itu Bertu Merlas dari Fraksi PKB mengusulkan Lukman Edi dan Fandi Utomo dari fraksi Demokrat mengusulkan Benny Kabur Harman. Rufinus Maulana Hutauhuruk dari fraksi Hanura mencalonkan dirinya sendiri.

"Saya senang dengan kebersamaan ini. Walaupun Hanura kecil dan cuma saya sendiri, karena tadi digarisbawahi kebersamaan siapa tahu dari partai kecil yang jadi pimpinan. Maka saya mencalonkan diri," tukas Rufinus.

Sebelum melakukan lobi pemilihan pimpinan, Fadli Zon menawarkan untuk melakukan skors untuk dilakukan musyawarah. Setelah palu diketuk, beberapa nama yang diusulkan pansus memasuki ruang Pansus B.

Selanjutnya, Fadli Zon mengatakan pemilihan pimpinan diserahkan kepada pansus. Sedangkan pemilihan pimpinan berdasarkan sistem paket.

"Kita serahkan kepada Pansus, secara keseluruhan. Kalau misalnya ada perbedaan kita ambil secara suara. Masing-masing menyampaikan nama," kata Fadli sebelum mengetuk palu untuk menggelar pemungutan suara pemilihan pimpinan Pansus RUU Pemilu.