Sukses

Menhan: Kalau Ada Yang Makar, Bunuh Diri Itu

Sebab pemerintah sudah mulai mengantisipasi sehingga gerakan yang mengarah ke makar bisa dicegah sejak dini.

Liputan6.com, Jakarta - Isu adanya upaya makar dalam aksi demonstrasi pada 25 November dan 2 Desember 2016 mulai mengemuka seiring pernyataan Kapolri Jenderal Tito Karnavian beberapa waktu lalu. Berdasarkan informasi intelijen yang diterimanya, Tito mengungkap ada upaya pendudukan gedung MPR-DPR dan makar dalam aksi tersebut.

Menanggapi isu yang beredar saat ini, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan upaya makar tersebut bisa saja terjadi. Mengingat kondisi politik yang belum stabil saat ini.

"Jadi makar itu, tidak bisa menunggu. Bisa jadi di waktu-waktu tenang menggulingkan (pemerintahan). Makar bisa kapan saja. Dalam keadaan begini juga bisa, dalam keadaan aman juga bisa," ungkap Ryamizard dalam wawancara khusus dengan Liputan6 di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (24/11/2016).

Namun, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini meyakini upaya makar tersebut tidak akan terjadi pada saat ini. Sebab pemerintah sudah mulai mengantisipasi sehingga gerakan yang mengarah ke makar bisa dicegah sejak dini.

"Kan sudah diantisipasi, kemungkinan seperti itu (makar) sangat kecil. Kalau ada yang makar, bunuh diri itu," ucap dia.

Ia mencontohkan, sikap Presiden Joko Widodo yang sangat aktif menanggapi adanya isu tersebut. Yakni dengan melakukan pertemuan dengan berbagai tokoh masyarakat, tokoh politik, Polri, dan TNI.

"Kita sama-sama lihat, Presiden aktif berkunjung ke sejumlah pihak, baik tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh politik, maupun Polri dan TNI," terang Ryamizard.

"Beliau sudah mengimbau agar masyarakat tetap tenang, dan mempercayai tidak terjadi apa-apa," tandas mantan Pangkostrad ini.