Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengungkapkan, pada demo 4 November 2016 yang menuntut kasus dugaan penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dibawa ke ranah hukum, ada kelompok radikal yang juga ikut menyusup ke dalam aksi.
BNPT pun terus memantau rencana demo 25 November dan 2 Desember 2016 yang tidak puas terhadap proses hukum Ahok, apakah ada kelompok radikal yang turun atau tidak.
Baca Juga
"Kemarin tanggal 4 ada yang turun. Tapi hanya memantau. Ada di beberapa daerah. Tapi yang sekarang ini belum ada, tapi kita pantau terus," ucap Kepala BNPT Suhardi Alius di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Kamis (24/11/2016).
Advertisement
Suhardi mengungkapkan, saat demo 4 November lalu, yang turun mengikuti demo kebanyakan dari mantan napi teroris. Mereka berasal dari beberapa daerah di Pulau Jawa.
"Ya itu kan ada mantan napi (teroris). Mereka kan mantau. Tapi kita terus ikuti yang potensial. Ada beberapa daerah. Ya misalnya daerah Jawa dan beberapa lain tempat," kata Suhardi.
Suhardi menegaskan, hingga kini belum ada informasi kelompok radikal yang ikut demo pada 25 November dan 2 Desember. "Belum ada, tapi potensi selalu ada. Karennanya kita monitor," pungkas Suhardi.