Sukses

Demonstran di Kedubes Myanmar Desak Nobel Suu Kyi Dibatalkan

Demonstran juga mendesak Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) bergerak menghentikan kekejaman terhadap warga Rohingya oleh militer Myanmar.

Liputan6.com, Jakarta - Massa yang tergabung dalam Persaudaraan Muslimin lndonesia (Parmusi) berunjuk rasa di depan Kedubes Myanmar, Jalan H Agus Salim, Jakarta Pusat. Mereka menolak kekerasan etnis terhadap suku Rohingya di negara itu.

Dalam orasinya, koordinator aksi, Chavchay Syaifullah, mendesak dicabutnya penghargaan Nobel Perdamaian yang didapat Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi. Penasihat Negara merupakan jabatan baru dalam pemerintahan Myanmar yang setara dengan perdana menteri.

"Meminta kepada Komite Nobel lnternasional untuk membatalkan Penghargaan Nobel Perdamaian terhadap Aung San Suu Kyi," ucap Chavchay di depan Kedubes Myanmar, Jumat (25/11/2016).

Selain itu, pihaknya mendesak Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk bergerak menghentikan kekejaman terhadap warga Rohingya oleh militer Myanmar.

"Mendesak OKI untuk bersikap tegas dan melakukan langkah-langkah strategis untuk segera menghentikan pembantaian dan kekejaman militer Myanmar terhadap etnis muslim Rohingya," tandas Chavchay.

Terakhir, mereka juga meminta agar PBB memberikan sanksi ke Myanmar dan memberikan bantuan ke Rohingya.

"Meminta PBB untuk memberikan sanksi berat terhadap pemerintah Myanmar, serta memberikan perlindungan dan bantuan secepatnya pada muslim Rohingya, baik yang masih di Myanmar maupun yang dalam pengungsian," pungkas Chavchay.