Sukses

Kapolri: Pelaku Makar Bukan dari GNPF MUI

Terlebih, Tito menambahkan, kelompok yang teridentifikasi pendompleng itu merupakan bagian dari pelaku teror.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyebut, dirinya sama sekali tidak pernah menuduh umat Islam yang tergabung dalam aksi 4 November 2016 dan 2 Desember 2016 nanti yakni GNPF MUI sebagai pelaku makar. Arah ucapannya adalah untuk kelompok tertentu yang diketahui berupaya menunggangi unjuk rasa tersebut demi menggulingkan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

"Saya tidak pernah sekalipun menuduh teman-teman yang melakukan aksi bela Islam adalah kelompok mereka yang makar. Dan saya sudah lalukan komunikasi dengan mereka. Itu sebenarnya sinyal yang diberikan untuk kelompok pendompleng dan teman dari aksi bela Islam," tutur Tito di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Minggu (27/11/2016).

"Dan nanti kalau ada yang bilang, komplain saya tidak pro dengan pengunjuk rasa proses hukum, boleh. Enggak ada larangannya. Kami sudah komunikasikan semua. Cuma kami indetifikasi ada yang ingin mendompleng," lanjut dia.

Terlebih, Tito menambahkan, kelompok yang teridentifikasi pendompleng itu merupakan bagian dari pelaku teror. Sebab itu, saat demonstran 411 menyambangi Gedung MPR/DPR, penjagaan pun diperketat hingga adanya larangan masuk atau pun ke luar dari lokasi tersebut.

"Ada kelompok teror yang sudah masuk. Makanya malam itu ke DPR sebagian tidak boleh masuk," jelas dia.

Kemudian untuk aksi 2 Desember mendatang, pihaknya juga tetap dalam kondisi waspada terkait adanya upaya makar dari golongan tertentu itu.

"Kelompok-kelompok yang ingin menggunakan isu ini karena ada pengumpulan massa. Mereka mendompleng dengan membawa isu lain. Di antaranya menggulingkan Presiden dengan cara menduduki DPR," Tito menandaskan.