Sukses

Percakapan Jokowi-Muhaimin soal Pemilu 2019

Soal penguatan sistem presidensil, Cak Imin mencontohkan hubungan presiden dengan DPR mengenai penunjukan Kepala BIN.

Liputan6.com, Jakarta - Rangkaian pertemuan politik Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali berlanjut. Kali ini Jokowi menggelar pertemuan politik dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

Ada beberapa hal dibahas dalam pertemuan yang berlangsung di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (29/11/2016). Antara lain penguatan sistem presidensil dan Pemilu 2019.

"Sistem presidensil untuk memberikan kejelasan agar kita tidak menjadi terlalu parlementer," kata Muhaimin yang berada di samping Jokowi.

Apalagi, menurut pria yang akrab disapa Cak Imin ini, para alim ulama tengah berkumpul membahas soal perbaikan sistem demokrasi di Indonesia. Sebab demokrasi di Indonesia telah berjalan selama 20 tahun.

Soal penguatan sistem presidensil, Cak Imin mencontohkan hubungan presiden dengan DPR. Terlebih soal beberapa kebijakan presiden yang harus dikomunikasikan dengan parlemen.

"Salah satunya misalnya menyangkat kepala BIN, apa perlu ke DPR, mengangkat duta besar. Ini permasalahan presidensil," ucap Imin.

Selain soal sistem presidensil, Imin melanjutkan, dirinya dan Jokowi juga menyinggung soal Undang Undang (UU) Pemilu.

"Ada banyak opsi pada Pemilu 2019 agar bisa lebih kuat, agar bisa lebih transparan, agar bisa lebih dewasa, sehingga partisipasi masyarakat dapat lebih luas lagi," tandas Cak Imin.