Sukses

Politikus Gerindra Ini Apresiasi Demo 2 Desember Jadi Super Damai

Menurut Sodik hal seperti inilah yang diharapkan dari Aksi Bela Islam Jilid III.

Liputan6.com, Jakarta Polri dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) menyepakati demo super damai pada 2 Desember 2016. 

Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid mengapresiasi adanya kesepakatan tersebut.

"Alhamdulillah terjadi kesepakatan aksi super damai 2 Desember antara Polri, MUI, TNI, dan GNPF. Kami sampaikan apresiasi kepada semua pihak yang bersepakat," ungkap Sodik di Jakarta, Selasa 29 November 2016.

Menurut Sodik hal seperti inilah yang diharapkan dari Aksi Bela Islam Jilid III. Yakni pengamalan Pancasila, termasuk aspek musyawarah untuk mufakat.

"Dengan demikian aksi 2 Desember harus lebih damai dari 4 November. Tidak ada lagi isu makar, tidak ada lagi upaya adu domba dan konflik antar ulama, tidak ada lagi pelarangan pengangkutan demonstran," ujar dia.

Sodik mengatakan musyawarah dan kesepakatan yang adil dan beradab inilah, yang harus mewarnai proses hukum selanjutnya dalam kasus dugaan penistaan agama.

Politikus Partai Gerindra ini berharap, kesepakatan tersebut tak diganggu lagi dengan berbagai pernyataan yang dapat menyulut isu-isu. Sodik juga menyarankan agar tak lagi ada aksi-aksi demo lainnya.

"Umat Islam tak perlu demo lagi, cukup dengan membentuk tim monitoring proses hukum dari kalangan ahli hukum," ucap dia.

Sodik juga berharap pihak keamanan menjadi pengayom bagi masyarakat. Dia meminta semua pihak menjaga kestabilan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Mari kita semua bersikap dengan sangat hikmah dan kebijaksanaan yang tinggi, dalam merawat NKRI sekaligus proses edukasi yang beradab, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," pungkas Sodik.

Demo 2 Desember mencapai kesepakatan dengan membatalkan aksi gelar sajadah yang membentang dari Jalan Semanggi hingga MH Thamrin. Namun, aksi tersebut akhirnya tetap dilaksanakan di lapangan Monas.

Video Terkini