Massa Aksi 2 Desember Sempat Tertahan di Stasiun Bogor

Liputan6.com, Bogor - Ratusan peserta yang tergabung dalam Laskar Pemuda Islam (LPI) Bogor terus berdatangan menuju Monas untuk mengikuti demo 2 Desember. Stasiun Bogor pun dipadati massa sejak Jumat (2/12/2019) pagi.

Massa yang berpakaian putih-putih ini terus berdatangan baik dari Kota maupun Kabupaten Bogor sejak pukul 07.00 WIB. Mereka terdiri dari kaum pria, wanita dan anak-anak.

Mereka mengumandangkan takbir dan salawat sambil berjalan menuju stasiun.

Salah seorang anggota LPI dari Kota Bogor Imran mengaku terpaksa menggunakan commuterline lantaran otobus hanya bisa menyewakan tiga armada bus.

"Tadinya mau berangkat pakai 20 bus, tapi PO Bus cuma bisa nyiapin 3 armada saja. Terpaksa sisanya naik kereta," kata Imran.

Para peserta aksi sempat tertahan sekitar dua jam di stasiun karena membludaknya calon penumpang, yang berasal dari massa pendemo dengan penumpang yang hendak bekerja.

Blokade Jalan

Ribuan orang dari Front Pembela Islam (FPI) Bogor Barat memblokade akses jalan di Jalan Raya Ciampea-Cinangeng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Aksi dipicu lantaran massa yang hendak ikut aksi demo 2 Desember di Silang Monas Jakarta kecewa, bus yang mereka sewa tidak kunjung datang.

Ketua FPI Bogor Barat Habib Syarif mengatakan, aksi itu sebagai bentuk kekecewaan terhadap pihak otobus yang tak kunjung datang untuk mengangkut massa tersebut.

Ia menuding, kepolisian sengaja melarang pihak perusahaan untuk membawa peserta aksi ke Jakarta.

"Kami menduga pihak kepolisian yang melarang PO Bus membawa kami," katanya.

Habin Syarif mengaku, koordinator aksi dari Bogor Barat telah menyewa bus sejak jauh-jauh hari, namun pada pelaksanaannya tidak satu pun armada bus datang menjemput rombongan.

"Kami sudah meninggu satu setengah jam, tapi bus tidak datang juga," terang dia.

Aksi blokade jalan berakhir setelah pihak kepolisian menyediakan truk dalnas untuk para peserta demo 2 Desember. Sementara sisanya menumpang bus pada rombongan lain.