Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengapresiasi dan menghargai semangat massa aksi damai 2 Desember. ‎Selain aksi berjalan damai, massa juga tak terganggu dengan hujan deras yang sempat mengguyur kawasan Monas.
‎"Saya menghargai semangatnya, hujan deras tidak ada yang goyang. Tidak ada yang berteduh, semua tetap semangat," ujar Wapres yang akrab disapa JK, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (2/12/2016).
Baca Juga
Jusuf Kalla Terpilih Lagi Jadi Ketua PMI, Dubes Inggris untuk Indonesia Ucapkan Selamat dan Puji Kepemimpinannya
Pemprov Jakarta Siapkan 1.783 Unit Rusun untuk Warga Terdampak Kebakaran di Kemayoran
4 Respons Mulai Sudirman Said hingga Menkum Supratman soal Kisruh Dualisme Kepemimpinan PMI JK Vs Agung Laksono
JK juga mengapresiasi kepada massa aksi damai 2 Desember, karena tidak berunjuk rasa, melainkan istigasah atau berdoa bersama.
Advertisement
"Ya, kan yang teman-teman di sana doa. Siapa yang melarang orang doa? Doa itu bisa dilakukan di mana-mana, ya kalau doa di masjid lebih afdal lah," kata dia.
Namun, JK membantah ada perwakilan massa aksi damai 2 Desember yang diajak masuk ke Istana untuk menyampaikan aspirasinya langsung kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Enggak diajak (ke Istana). Ini kan doa, bukan unjuk rasa. Kalau unjuk rasa ada pernyataan-pernyataan, mungkin saja kita terima. Ini kan doa. Panjang benar doanya tadi kan," kata dia.
Tidak Perlu Khawatir
JK mengimbau kepada semua pihak untuk tidak khawatir terhadap berlangsungnya aksi damai 2 Desember ini. Dia yakin aksi yang digelar di silang Monas ini berjalan damai sampai akhir.
‎"Kalau kita lihat semua damai, semoga lah mereka segera bubar, pulang ke rumah masing-masing," ujar dia.
Sejauh ini, kata JK, aksi tersebut berjalan aman dan damai. Hal ini membuktikan komitmen dari para peserta aksi, untuk tetap menjaga situasi kondusif dan bersahabat.
"Itu membuktikan bahwa kita bersama teman-teman dapat mempertahankan janjinya. Komitmen yang ada dapat dipertahankan," kata dia.
‎JK juga berharap aksi damai 2 Desember ini menjadi aksi terakhir. Meski belum ada jaminan dari para ulama, namun ia berharap tak ada lagi aksi lanjutan yang akan digelar umat Muslim.
"Jaminannya semua orang, tidak hanya ulama, masyarakat, aparat kita," tandas JK.