Liputan6.com, Jakarta - Pesawat Polri hilang kontak di Perairan Lingga, Kepulauan Riau (Kepri) Sabtu kemarin. Keluarga berharap Ajun Komisaris Safran yang menumpangi pesawat tersebut ditemukan selamat.
"Saya masih menunggu kabar. Mudah-mudahan yang terbaiklah," kata ayah AKP Safran, Syafawi, di Perumahan Kelapa Dua Residence nomor A17, Jalan Tugu Raya RT 7 RW 7, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Minggu (4/12/2016).
Syafawi mendapat kabar pesawat Skytruck yang ditumpangi anaknya, hilang kontak pada Sabtu kemarin, 3 Desember 2016, pukul 16.00 WIB.
Advertisement
"Saya baru tahu kemarin dari televisi," ujar pria 67 tahun itu.
Saat itu, Safran bersama 14 polisi lain akan singgah di tiga tempat yakni Bangka Belitung, Batam, dan Palembang.
"Pesawat dari Pondok Cabe. Anak saya rencananya akan turun di Palembang," ucap Syafawi.
Safran merupakan pilot di kepolisian. Setiap bulan dia selalu keliling ke berbagai Polda. Sebab, jumlah pilot di kepolisian masih terbilang sedikit.
"Jadi tugasnya selalu di-rolling," tutur Syafawi.
Syafawi terakhir menghubungi Safran, sekitar tiga minggu yang lalu. Tak ada firasat apapun yang sebelum musibah ini menimpa.
Kini, Syafawi hanya bisa berdoa agar semua penumpang pesawat jenis tipe N-28 Skytruck itu ditemukan dalam keadaan selamat, termasuk anaknya.
"Tolong doanya aja, semoga selamat," pungkas Syafawi.
Pesawat Polri tipe N-28 Skytruck hilang kontak di Perairan Lingga, Kepulauan Riau (Kepri) Sabtu kemarin, 3 Desember 2016. Sebanyak 10 polisi menumpangi pesawat tersebut, termasuk lima awak pesawat.
Kini, pencarian para penumpang pesawat Polri hilang kontak tersebut terus dilakukan. Tiga kantung yang diduga jenazah korban sudah ditemukan.