Liputan6.com, Jakarta - Pesawat Polri jenis Skytruck hilang kontak di perairan Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, pada Sabtu 3 Desember 2016, sekitar pukul 11.10 WIB.
Pesawat tersebut mengangkut 13 orang, yang terdiri dari lima awak dan delapan penumpang. Mereka semuanya polisi yang hendak BKO ke Polda Kepri.
Baca Juga
Tim SAR terus melakukan pencarian sejak hilang kontak di perairan Kepulauan Riau. Tim SAR akan mencari korban dan pesawat hingga tujuh hari ke depan sejak pesawat Polri hilang kontak.
Advertisement
Berikut empat fakta terkait pesawat Polri jatuh di perairan Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau:
Angkut 13 Penumpang
Kepolisian sebelumnya menyatakan jumlah penumpang pesawat jenis Skytrcuk P 4201 itu sebanyak 16 polisi. Lima orang di antaranya adalah awak pesawat.
Namun, pada penerbangan pertama dari Pondok Cabe, Jakarta, tiga orang turun di Pangkalpinang, karena harus bertugas di kota tersebut. Sehingga, korban hilang 13 orang.
"Memang ada 16 orang. Tapi ada yang sudah turun di Pangkal Pinang. Jumlah yang ada dalam pesawat (hilang) itu 13 orang. Lima kru dan sisa delapan penumpang," ucap Kasubdit Katrof (Peningkatan Profesi) Ditpol Udara Baharkam Polri Kombes Pol Hendrawan di kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta, Minggu 4 Desember 2016.
Nelayan Melihat Pesawat Jatuh
Pesawat Polri M-28 Skytruck yang diduga jatuh di perairan Kepulauan Riau, sempat terlihat oleh nelayan melayang-layang di udara sebelum jatuh.
Menurut Kapolda Kepri Brigjen Sam Budiangusdian, saat jatuh ke laut, bagian depan pesawat itu terlebih dulu menyentuh permukaan laut.
"Lima nelayan yang melihat pesawat polri itu sempat melayang-layang, mesin antara hidup mati, hidung pesawat ke bawah dan terjadi ledakan di air," kata Sam usai turut dalam pencarian di Telaga Punggur Batam, Minggu 4 Desember 2016.
Sam mengatakan, sejumlah nelayan yang melihat kejadian dari jarak tidak begitu jauh berhasil menemukan serpihan-serpihan pesawat yang tersebar.
Advertisement
Penemuan Jenazah
Kepala Bidang Dokkes Polda Kepri AKBP Jarot Wibowo mengatakan, hingga dini hari tadi, petugas sudah mengevakuasi beberapa jenazah korban dengan menggunakan empat kantong jenazah. Para korban meninggal yang sudah ditemukan itu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepulauan Riau.
"Data-data hampir lengkap, kita nanti akan menerima 4 kantong jenazah korban. Hari ini akan kita kerjakan kita lakukan pemeriksaan antemortem, yaitu pemeriksaan yang terkait dengan jenazah," ujar Djarot saat dihubungi Liputan6.com, Senin (5/11/2016).
Djarot mengatakan empat kantong jenazah tersebut merupakan hasil pencarian sejak Minggu 4 Desember sore hingga dini hari tadi. Ia mengatakan, secara total ada 30 orang petugas yang akan terlibat dalam proses identifikasi jenazah korban pesawat Polri jatuh di Lingga, Sabtu siang itu.
Selain jenazah, masyarakat sekitar perairan Lingga juga menemukan sejumlah serpihan yang diduga bagian pesawat Polri yang hilang kontak itu. Di antaranya barang-barang diduga milik penumpang dan kursi pesawat.
"Informasinya masyarakat menemukan kursi-kursi pesawat, tas-tas penumpang, dan surat perintah sprin/1495/XI/2016," kata Kabid Humas Polda Kepri AKBP Erlangga, Sabtu 3 Desember 2016.
TNI AL Kerahkan 2 KRI
Pencarian korban dan pesawat Polri hilang kontak masih dalam pencarian. Diduga pesawat hilang kontak di Perairan Bintan dan sekitarnya pada pukul 11.10 WIB.
Kadispen AL Laksma TNI Gig Jonias Sipasulta menyatakan, pihaknya mengerahkan dua Kapal Perang Indonesia (KRI) untuk mencari pesawat Polri tersebut. Dua kapal itu berasal dari dua gugus.
"TNI AL mengerahkan dua unsur KRI dari Gugus Keamanan Laut Komando Armada RI Kawasan Barat (Guskamlabar) dan dua Kapal Patroli Keamanan Laut (Patkamla) dari Lanal Dabo Singkep untuk mencari pesawat Polri yang hilang kontak," ujar Gig dalam keterangan tertulis, Jakarta, Sabtu 3 Desember 2016.
Advertisement