Sukses

Cerita Kapolri soal Speaker Penjaga Massa Aksi Damai 2 Desember

Polri dan GNPF MUI menyiapkan pengeras suara khusus itu di panggung utama yang terletak di Lapangan Monumen Nasional atau Monas.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menceritakan soal pengeras suara yang menjadi penjaga kerumunan demonstran 2 Desember dari segala bentuk upaya provokatif yang memecah belah massa. Polri dan GNPF MUI menyiapkan pengeras suara khusus itu di panggung utama yang terletak di Lapangan Monumen Nasional atau Monas.

Menurut Tito, pengeras suara merupakan magnet bagi peserta aksi damai 2 Desember. Dengan memusatkannya di panggung utama, segala upaya yang berpotensi memanaskan situasi massa dan membuat kericuhan dapat diredam.

"Kami yang siapkan speaker sehingga tidak terlalu banyak yang orasi menggunakan mobil. Dan itu berbahaya sekali. Jadi cukup satu saja suara," tutur Tito dalam rapat bersama Komisi III di Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta, Senin (5/12/2016).

Kemudian, lanjut Tito, panggung merupakan bagian lain yang dapat menarik perhatian pengunjuk rasa. Dengan adanya Kapolri di sana, tentunya dapat memastikan aksi berjalan dengan damai dan sesuai kesepakatan.

"Ini adalah komando untuk semua. Oleh karena itu kami hadir di sana. Bukan ingin populer, tapi ingin mengendalikan mereka yang sudah berkomitmen dengan kami," beber dia.

Kehadirannya bersama jajaran Polri di atas panggung juga merupakan permintaan dari GNPF MUI. Hal itu demi memudahkan komunikasi terkait situasi dan kondisi aksi damai 212 saat itu.

"Intinya kita semua paham. Semua menyaksikan, semua lancar, dan kehadiran saya di situ atas permintaan mereka supaya ada kepolisian ada di situ. Dan tujuan kami satu, supaya ada komunikasi," ujar Tito.