Liputan6.com, Balikpapan - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memastikan mega proyek refinery kilang minyak tetap dilaksanakan di Kalimantan Timur. Ada dua proyek besar Pertamina di Kaltim, yakni peningkatan kapasitas kilang Balikpapan senilai USD 5 miliar dan kilang baru Bontang seniai USD 12 miliar.
"Proyek kilang minyak diputuskan tetap di Kaltim," ujar Jokowi dalam sambutan acara sertifikasi tanah masyarakat di Balikpapan, Kaltim, Senin 5 Desember 2016.
Baca Juga
Jokowi berkunjung ke Balikpapan dalam rangka sosialisasi tax amnesty para pengusaha Kaltim. Sesaat menginjakan kaki di Bandara Sepinggan, dia mengaku menerima aspirasi Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak soal kepastian kilang minyak ini.
Advertisement
"Tadi saat Pak Gubernur sudah bicara masalah ini. Sekarang beliau bicara lagi soal ini. Pak Gubernur memang kalau punya mau, ngejar terus," seloroh Presiden sambil tersenyum.
Selain itu, Jokowi mengaku terus didesak soal komitmen pemerintah pusat terkait pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 99 kilometer. Pembangunan jalan tol terbagi dalam lima paket, di mana pengerjaannya menjadi tanggung jawab Pemprov Kaltim, pemerintah pusat dan konsorsium.
"Saya langsung rapat dengan Menteri Pekerjaan Umum dan tidak ada masalah. Pemprov Kaltim sudah menyelesaikan pembebasan lahannya. Sisanya menjadi urusan kementerian. Tahun 2018 diharapkan sudah selesai," tegas dia.
Bukan itu saja, menurut Jokowi, Gubernur Kaltim juga menuntut pemerintah pusat berperan dalam rencana pembangunan Jalan tol Samarinda-Bontang sejauh 84 kilometer. Pemprov Kaltim punya proyek ambisius pembangunan jalan tol menghubungkan Balikpapan-Samarinda-Sangata-Maloy sepanjang 353 kilometer.
"Proyek satu belum selesai, sudah minta satu lagi. Saya rapat lagi dengan Menteri PU dan diputuskan tidak ada masalah," ujar dia.
Teknis pengerjaanya, kata Jokowi, dilakukan menggandeng swasta ataupun konsorsium pemerintah pusat, daerah, dan BUMN. Jokowi menginginkan adanya percepatan pembangunan terus terjadi di Kaltim.
Jokowi juga mengakui peran penting kelancaran arus transportasi akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Dia tidak mempermasalahkan pelaksanaan proyek bernilai selangit ini, dengan catatan demi kepentingan masyarakat secara luas.
"Nantinya yang akan menikmati dampak positifnya adalah rakyat. Jalan yang lancar membuat arus distribusi barang juga lancar, sehingga barang juga murah," papar dia.
Pada saat yang sama, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak menagih janji Jokowi untuk mendorong percepatan pembangunan di Kaltim. Dia menggaris bawahi tiga agenda pembangunan Kaltim, di antaranya zonasisasi pupuk, proyek kilang, dan jalan tol.